Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Marapi Kembali Erupsi Sabtu Dini Hari dan PMI Bagikan 8 Ribu Masker Bagi Masyarakat

Berikut ini Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Gunung Marapi Kembali Erupsi Sabtu Di

Editor: Mona Triana
PVMBG
Pantauan pos pengamatan Gunung Marapi pada Sabtu (13/1/2024) pagi. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Gunung Marapi Kembali Erupsi Sabtu Dini Hari, Pos Pengamatan Catat 16 Letusan Sejak Awal 2024.

Kemudian berita PMI Bagikan 8 Ribu Masker Bagi Masyarakat dan Siswa Sekitar Gunung Marapi Terdampak Abu Vulkanik.

Baca berita selengkapnya :

1. Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Sabtu (13/1/2024) dini hari pukul 01.42 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Ahmad Rifandi mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sementara sekitar 34 detik .

"Namun tinggi kolom abu tidak teramati," kata Ahmad Rifandi

Ahmad Rifandi mengatakan berdasarkan pengamatan dari tengah malam sampai pukul enam pagi ini, asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 600 m di atas puncak kawah. 

Selain 1 kali letusan, sampai pagi ini terjadi 8 kali hembusan.

Berdasarkan rekap Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Marapi, selama bulan Januari telah terjadi 16 kali letusan dan 112 hembusan.

Sementara dari tanggal 3 Desember 2023 sampai 12 Januari 2024 terdapat 655 kali hembusan Gunung Marapi.

Ia menambahkan saat ini Gunung Marapi berada pada status level III atau siaga.

Untuk itu, ia menyampaikan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh

"Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," katanya. 

Baca juga: Warga Batu Palano Agam Rasakan Empat Dentuman Gunung Marapi Sejak Sabtu Dini Hari

2. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Agam turun membagikan masker kepada masyarakat di sekitar wilayah posko 2 , Jorong Limo Kampuang, Nagari Sungai Pua. 

Sebanyak 8.000 pcs masker dibagikan kepada 799 orang warga. Termasuk siswa-siswi yang saat ini masih melaksanakan aktivitas belajar disekolah. 

"Selain warga sekitar, kita juga membagikan masker untuk siswa-siswi SD, SMP, dan SMA yang ada di sekitar Jorong Limo Kampuang dan Sungai Pua”, Ucap Ade Alfani, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Agam, Sabtu (13/1/2024).

Disamping membagikan masker, lanjut Ade, relawan juga menjelaskan pentingnya penggunaan masker untuk kesehatan dalam menghadapi hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi. 

"Kita jelaskan manfaat dan tata cara yang baik terutama untuk adik-adik sekolah dasar, agar mereka paham dan bersemangat untuk menjaga kesehatan ditengah situasi seperti ini," tutur Ade.

Baca juga: Pemko Padang Panjang Tiadakan Kegiatan Luar Ruangan Sekolah Antisipasi Dampak Erupsi Marapi

Ade juga menyampaikan bahwa pelayanan posko siaga erupsi di beberapa titik dan giat pembagian masker untuk masyarakat ini merupakan hasil koordinasi dengan PMI Provinsi Sumatera Barat usai memperoleh informasi dari Badan Geologi - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tentang kenaikan aktivitas Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Ia mengatakan, sesuai arahan dari PMI Provinsi Sumatera Barat, PMI Kab/Kota yang berada di sekitar Gunung Marapi untuk siaga dan membuka pelayanan kesiapsiagaan bencana di daerah masing-masing.

"Saat ini yang kita lakukan ialah mengerahkan relawan untuk standby di beberapa posko yang telah didirikan, melakukan asesmen serta membuka pelayanan untuk masyarakat sekitar posko," terang Ade.

Sementara itu, Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat (PMI Sumbar), Aristo Munandar mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah dan BPBD Provinsi Sumatera Barat dalam hal kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Marapi. 

"Hasil dari rapat dengan pemerintah itulah yang kita sampaikan kepada PMI Kab/Kota, apa tindak lanjut yang akan kita lakukan kedepannya untuk masyarakat,” ucap Aristo.

Dengan keterbatasan stok logistik yang dimiliki PMI Sumbar, sebagai langkah awal lanjut Aristo, PMI Sumbar mendistribusikan 4.000 pcs masker kepada masing-masing PMI Kab/Kota di wilayah terdampak diantaranya PMI Kabupaten Agam, PMI Kota Bukittinggi, PMI Kabupaten Tanah Datar dan PMI Kota Padang Panjang.

Selain itu, PMI Sumbar juga membantu mobilisasi kendaraan operasional untuk PMI Kab/Kota yang membutuhkan dalam melakukan pelayanan.

Langkah selanjutnya, Aristo mengatakan bahwa ia akan melaksanakan rapat koordinasi internal bersama PMI Kab/Kota untuk mematangkan rencana operasi PMI. “

"kita akan adakan rapat koordinasi membicarakan hal ini, mudah-mudahan PMI bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat sekitar Gunung Marapi," tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved