Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi Level III, PVMBG: Gas Beracun Hanya Sekitar Kawah, Tidak Sampai ke Penduduk Sekitar

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) sebut masyarakat tidak perlu cemas dengan adanya gas beracun dari aktivitas erupsi Gunung Mara

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG Kristianto, Jumat (12/1/2024). 

Gunung Marapi Level III, PVMBG: Gas Beracun Hanya Terbatas di Sekitar Kawah, Jadi Tidak Sampai ke Penduduk

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) sebut masyarakat tidak perlu cemas dengan adanya gas beracun dari aktivitas erupsi Gunung Marapi.

Hal itu dikarenakan gas beracun hanya berada di sekitar kawah dari Gunung Marapi yang saat ini berada di level III atau siaga di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG Kristianto.

"Kalau gas beracun hanya terbatas di sekitar kawah, jadi tidak sampai ke penduduk. Kalau sudah rilis ke permukaan dan terkena sinar matahari akan hilang," kata Kristianto di Kantor BPBD Sumbar, Padang, Jumat (12/1/2024).

Jadi masyarakat tidak perlu cemas, karena gas beracun hanya berada di sekitar kawah.

Baca juga: Gunung Marapi Hari Ini: PGA Pantau Asap Kawah Membubung 400 Meter di Atas Puncak

Ia mengatakan, hal yang perlu diantisipasi di level III atau siaga ini adalah 4,5 kilometer dari kawah aktif.

"Potensi yang perlu diwaspadai, lontaran material pijar yang masih dalam radius 4,5 kilometer, abu vulkanik yang bisa tersebar tergantung arah dan kecepatan angin, serta lahar dingin," kata Kristanto.

Ia menjelaskan, lahar dingin harus diwaspadai saat ini dikarenakan BMKG memprediksi curah hujan saat ini cukup tinggi di sekitar Gunung Marapi.

"Jika terjadi hujan cukup tinggi pada bulan Januari dan Februari 2024, maka potensinya semakin besar akan terjadi lahar dingin. Makanya ini perlu diwaspadai pada saat musim hujan," katanya.

Baca juga: Gunung Marapi Status Siaga, Pemko Padang Panjang Siapkan Titik Lokasi Pengungsian

Kristianto menjelaskan untuk lahar dingin bisa kemana saja, dan tergantung arah aliran sungai.

Dikatakannya, untuk PVMBG lebih terfokus kepada aktivitas daripada Gunung Marapi.

Hasilnya, yang teramati masih tinggi adalah aktivitas hembusan abu vulkanik yang terus menerus masih teramati secara visual.

Untuk aktivitas gempa vulkanik juga masih terekam oleh PVMBG.

"Visual Gunung Marapi sangat dipengaruhi oleh keberadaan kabut dan awan. Kalau lava pijar teramati pada tanggal 8 Januari 2024," ujar Kristianto.

Baca juga: PGA Marapi Imbau Warga Waspada Banjir Lahar Dingin

Disebutkannya, untuk dentuman masih sering terdengar oleh masyarakat, dikarenakan terjadinya aktivitas di sekitar kawah Gunung Marapi saat ini.

Namun, bahayanya masih di sekitar kawah, dan masih dalam tingkat aktivitas normal.

"Kalau kami masih memantau pergerakan atau aktivitas kegempaan dan visual yang disimpulkan untuk dilakukan evaluasi setiap hari. Dikarenakan pemantauan kami selama 24 jam," katanya.

Kristianto mengatakan pada saat terjadi lontaran pijar, semua material akan terkumpul di sekitar kawah.

"Abu vulkanik dan kerikil akan terkumpul di sekitar kawah," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved