Longsor di Pasaman

Bupati Sabar AS Tinjau Bencana, Matuse Luluh Lantak Dihantam Banjir dan Tanah Longsor

Bupati Pasaman, Sabar AS meninjau langsung kondisi Kecamatan Mapattungul Selatan (Matuse) yang benar- benar porak-poranda setelah dihantam banjir ba..

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Pemkab Pasaman
Bupati Pasaman, Sabar AS saat meninjau lokasi bencana di Mapattungul Selatan (Matuse), Senin (1/1/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Bupati Pasaman, Sabar AS meninjau langsung kondisi Kecamatan Mapattungul Selatan (Matuse) yang benar- benar porak-poranda setelah dihantam banjir bandang dan tanah longsor beberapa waktu yang lalu.

Ratusan penduduk terpaksa mengungsi, sejumlah kampung terisolasi, infrastruktur jalan dan jembatan rusak parah, sebagian lainnya hancur terkikis banjir, tertimbun tanah longsor dan terban ke jurang.

"Kejadian ini cukup luar biasa. Akses jalan kita prioritaskan untuk segera dipulihkan, agar pasokan pangan ke daerah terdampak, bisa segera didistribusikan," kata Sabar AS, saat mengunjungi daerah bencana di ujung timur Pasaman itu, Senin (1/1/2024).

Selain Bupati Sabar AS, ikut dalam rombongan Kapolres Pasaman Yudho Huntoro, Dandim 0305 Pasaman Letkol Inf Putra Negara, dan Kajari Sobeng Suradal serta didampingi Plh. Sekda Yasri Uripsyah dan Kepala OPD teknis Pemkab Pasaman.

Warga mengungsi di beberapa sekolah dan gedung pemerintahan yang ada di Matuse. Keluhan pengungsi soal bahan pangan, obat-obatan dan peralatan dapur, langsung diakomodir saat itu juga.

"Hari ini kita distribusikan beras satu ton dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Pasaman, ditambah beras CPP dari pemerintah pusat yang disalurkan PT. Pos Indonesia, berikut alat memasak dan keperluan pengungsi lainnya," ujarnya.

Data yang diperoleh di Lapangan, pengungsi berasal dari Kampung Aia Cancang, Nagari Silayang sebanyak 211 jiwa (60 kepala keluarga/KK) dan warga Kampung Baru, Nagari Muaro Sungai Lolo sebanyak 450 jiwa (100 KK).

Baca juga: Ratusan Warga di Nagari Silayang Pasaman Terdampak Longsor dan Tanah Bergerak, BPBD Butuh Alat Berat

Kedua kampung itu luluh lantak dihantam banjir bandang, tanah longsor, juga tanah bergerak yang terjadi secara beruntun Selasa malam pekan lalu.

"Kita tidak bisa pulihkan secara keseluruhan infrastruktur yang rusak dalam waktu cepat, namun akan diupayakan maksimal kebutuhan dasar yang mendesak,” ujar Sabar AS.

Selain itu, Sabar AS menyebut bahwa sejumlah alat berat saat ini sudah ada di lokasi untuk membuka akses jalan dan sementara beras akan dikirim ulang setelah data warga terdampak diperoleh dari jorong dan Wali Nagari setempat.

Dalam kunjungan unsur pimpinan daerah Pasaman ke daerah terdampak bencana di pinggang Bukit Barisan itu, tidak seluruh wilayah bisa dijangkau, lantaran akses jalan terputus dan beratnya medan.

Camat Mapattunggul Selatan, Abu Bakar dalam keterangannya menyebutkan, bencana yang terjadi Selasa (26/12/23) malam itu sungguh mengerikan.

Seperti halnya di Kampung Aia Cancang, kawasan itu ibarat dikepung dua bencana sekaligus. Dari arah kanan dihantam banjir bandang luapan Sungai Batang Silayang, sementara di kirinya ditimpa tanah longsor.

Begitu pun Kampung Baru, pada malam hujan lebat itu mengalami tanah bergerak dan longsoran tebing. Kini kampung yang dihuni sekitar 450 warga, harus dikosongkan, lantaran berbahaya untuk ditempati dan dikhawatirkan amblas ke jurang.

Dibeberkannya, sejumlah tebing perbukitan di banyak lokasi, tampak mengalami longsor. Beberapa anak sungai yang biasanya kecil, kini telah berubah menjadi sungai besar dengan aliran air yang besar dan deras.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved