Kabupaten Kepulauan Mentawai

Mendiskusikan Eksistensi Abag dan Uma dalam Kehidupan Masyarakat Mentawai

Museum etnografi Andalas bersama Kerabat Mahasiswa Antropologi Universitas Andalas (Unand) menggelar seminar etnografi Mentawai, bertempat di aula ...

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Seorang warga sedang mengayuh Abag (sampan) di Muntei Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dipotret beberapa waktu lalu. 

Lebih jelas lagi, Maskota meyakini bahwa sistem kepercayaan orang Mentawai masih tetap mewarnai, mengarungi kegiatan-kegiatan atau praktik kehidupan orang Mentawai, sekalipun Muntei yang menjadi desa wisata.

"Menurut saya sebagaimana dipersentasekan, ternyata hal-hal yang sifatnya lokal itu bisa diolah oleh orang Mentawai di Muntei untuk bisa merangsang minat orang dari luar untuk berkunjung ke Desa Muntei dengan menguatkan praktik-praktik budaya lokal," tutur dia.

Nilai-nilai budaya yang dianggap penting dan fungsional tetap dijaga oleh orang Mentawai, dan dalam menjaga nilai-nilai lokalitas mereka juga bisa bermuara kepada pendapatan karena ada dampak ekonomi karena akan dikunjungi orang luar.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved