Gunung Marapi Erupsi

Cerita Ridho Korban Selamat Erupsi Marapi: Turun Ngesot dan Berguling dari Puncak Selamatkan Diri

Nahas bagi Muhammad Ridho Kurniawan (21) bersama dua orang teman lainnya yaitu Aditya Sukirno Putra (21) dan Muhammad Arbi Muharman (21) yang saat i..

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Muhammad Ridho Kurniawan, salah seorang korban selamat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang terbaring di rumah sakit akibat sejumlah luka yang ia alami saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (8/12/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Nahas bagi Muhammad Ridho Kurniawan (21) bersama dua orang teman lainnya yaitu Aditya Sukirno Putra (21) dan Muhammad Arbi Muharman (21) yang saat ini masih dirawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.

Saat ditemui tim TribunPadang.com, ketiga korban asal Pekanbaru ini tampak berbaring di satu ruangan yang sama.

Muhammad Ridho Kurniawan tampak mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh, kaki kiri bagian lutut yang diperban dan telapak kaki kanan yang juga di perban, namun sudah bisa diajak berkomunikasi.

Aditya Sukirno Putra juga tampak mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh dan juga sudah bisa diajak berkomunikasi dan berjalan

Sementara itu, Muhammad Arbi Muharman juga mengalami luka bakar dan patah tulang di beberapa bagian tubuh, namun belum bisa diajak berkomunikasi.

Ridho menceritakan bahwa pendakian ke Gunung Marapi Sumatera Barat merupakan pendakian pertama bagi mereka.

Ridho mengatakan, mereka bartiga mendaki bersama dengan empat orang teman lainnya dengan total tujuh orang.

Baca juga: Cerita Warga Rela Libur ke Ladang Demi Bantu Evakuasi Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Dari tujuh orang, Ridho mengungkapkan hanya satu orang yang sudah pernah mendaki. Enam diantaranya baru pertama kali mendaki gunung.

Ridho mengatakan saat dalam perjalanan menuju puncak merpati, ia bersama teman-teman lainnya sempat mendengar suara seperti mendesis dari dalam kawah. Setelah itu kawah mengeluarkan asap tebal.

Namun, salah satu temannya yang sudah pernah mendaki mengatakan bahwa itu hal yang wajar dan biasa, sehingga mereka melanjutkan perjalanan ke puncak.

Ia mengatakan, saat erupsi terjadi, ia memperkirakan sekitar 30 orang lebih pendaki berada di dekat kawah.

Ridho menjelaskan saat terjadi erupsi, ia bersama teman lainnya sedang dalam perjalanan turun dari puncak merpati.

"Saat terjadi erupsi, kami sedang dalam perjalanan turun sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kami sedang berada tidak jauh dari puncak merpati," katanya.

"Disaat tengah perjalanan itu gunung meletus tanpa aba-aba atau erupsi. Saat erupsi itu kami langsung mencari tempat berlindung karena erupsi mengeluarkan batu-batu besar dan panas," sambungnya.

Selanjutnya, kata Ridho, saat mencoba berlindung, ternyata batu panas yang dikeluarkan saat erupsi mengenai kakinya sehingga terluka dan membuat sulit berjalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved