Revitalisasi Objek Wisata Gua Padayo Padang Dimulai, Wako Jamin Tak Ganggu Habitat Kelelawar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Pemerintah Kota Padang mulai melakukan revitalisasi terhadap objek wisata Gua Kelelawar Pandayo yang berada di Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan pencanangan penataan dan pengembangan Goa Kelelawar Padayo kerja sama Pemko Padang bersama PT Semen Padang, Kamis (23/11/2023) di kawasan Gua Kelelawar Padayo.

Dalam gambaran rancangan pengembangan Gua Kelelawar Padayo akan dibangun walk way interior atau jalan setapak, jembatan penghubung serta pemberian pencahayaan dalam gua.

Wali Kota Padang Hendri Septa pengembangan dilakukan tanpa jangan merusak habitat hewan, dan kelelawar masih bisa hidup.

"Kita kembangkan objek wisata Gua Kelelawar, sembari menjaga, tetap tidak mengganggu habitatnya," ujar Hendri Septa.

Baca juga: Revitalisasi Gua Kelelawar Padayo Indarung Padang Dimulai Akhir November 2023

Menurut Hendri Septa, pengembangan objek wisata alam ini merupakan salah satu program unggulannya, yakni mengembangkan objek wisata kawasan timur Kota Padang

"Alhamdulillah, karena di sini potensi wisatanya banyak. Kita ini, punya sungai, bukit, laut, ada semua di Padang. Kebetulan yang kita rilik ini termasuk pengemangan wisata timur ke atas, karena biasanyakan pantai-pantai saja," ujar Hendri Septa.

Menurut Hendri Septa, ide awal pengembangan objek wisata Kelelawar ini karena ia sempat diajak oleh Kapolsek Lubuk Kilangan yang lama untuk mengunjungi lokasi tersebut pada tahun 2021 lalu.

Saat dilihat ke dalam, ternyata keindahan gua luar biasa. Dari situ berpikirlah bagaimana masyarakat umum bisa ikut menikmati keindahannya gua dengan akses yang mudah.

Baca juga: Pemko Padang Kembangkan Potensi Wisata Gua Kelelawar Indarung, Jalan Baru Bakal Dibangun

"Berpikirlah dengan Semen Padang, bersama-sama kita kembangkan dengan ada lampu yang bisa menyorot batuan-batuan, yang bisa dilihat pengunjung, akan diberi walking way," ujar Hendri Septa.

Hendri Septa menambahkan, pengembangan tidak akan merusak sungai di bawah maupun mengganggu habitat kelelawar.

"Sembari wisata, kita ajarkan pada generasi muda untuk menjaga alam," kata Hendri Septa. (*)