Kota Pariaman
Angka Kematian Bayi di Kota Pariaman Melonjak Sejak 2020, Capai 20 Jiwa per 1.000 Kelahiran
Pemerintah Kota Pariaman memiliki catatan buruk dalam tiga tahun belakang akibat persoalan angka kematian bayi yang terus meningkat.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Pemerintah Kota Pariaman memiliki catatan buruk dalam tiga tahun belakang akibat persoalan angka kematian bayi yang terus meningkat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Pariaman Susrikawati mengatakan, peningkatan terjadi akibat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Asfiksia dan kelainan kongenital. Sedangkan yang menjadi penyebab tidak langsung antara lain riwayat komplikasi pada ibu.
Serta, faktor lingkungan yang tidak sehat, dan faktor pelayanan kesehatan (kualitas pelayanan antenatal), dipengaruhi oleh kehandalan dan ketelitian bidan hingga kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan.
Ia merinci di tahun 2020 sampai 2022 berturut-turut angka kematian bayi di Kota Pariaman 8.4/1000 kelahiran hidup, 13.9/1000 kelahiran hidup dan 17.4/1000 kelahiran hidup.
"Sedangkan di 2023 angkanya sampai bulan Oktober 20/1000 kelahiran hidup, jadi ada lonjakan," tuturnya, Kamis (9/11/2023).
Baca juga: Geledah Lapas Pariaman, Petugas Temukan Tangkai Sendok Diasah Tajam, Gagangnya Bekas Korek Api
Perhitungan itu mengacu pada angka kelahiran bayi di Kota Pariaman rata-rata setiap tahun 1.580 bayi - 1.610 bayi.
Angka kematian bayi ini kata Rika terjadi pada bayi usia kurang dari satu bulan (0-28 hari).
Sedangkan untuk rentang usia orang tuanya berkisar 28 tahun - 46 tahun (usia produktif).
"Dominan bayi yang meninggal ini anak ketiga dan seterusnya. Ini menyangkut realisasi KB yang masih di bawah 50 persen," katanya.
Demi mengurangi angka ini, Dinkes Pariaman berusaha melakukan sosialisasi melalui germas, asi bergizi, mewajibkan pemeriksaan ibu hamil minimal enam kali dan pemeriksaan USG.
Baca juga: Pelaku Begal Kelamin Ditangkap di Padang Pariaman, Sering Targetkan Remaja Putri Kendarai Motor
Pihaknya tidak bisa memungkiri bahwa, Pemko Pariaman masih belum berhasil menekan angka kematian bayi dalam tiga tahun belakang.
"Jadi memang perlu sinergitas antar OPD untuk mengantisipasinya. Hal itu yang sekarang kami upayakan lebih baik lagi," ujarnya.(*)
Dukung Ketahanan Pangan, Pemko Pariaman Usulkan Anggaran Rp93 Miliar ke Pusat untuk Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Gagas Kapal Katamaran ke Pulau Bando untuk Tarik Wisatawan |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Pariaman Soroti Irigasi Anai 2, Tujuh Tahun Beroperasi Tak Berdampak Pada Petani |
![]() |
---|
Dermaga Apung Pulau Angso Duo Pariaman Butuh Dukungan Pemerintah Pusat untuk Dongkrak PAD |
![]() |
---|
Tiga Staf DP3AKB Dapat Teguran Akibat Kedapatan Bermain Kartu UNO saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.