Kabupaten Dharmasraya

Kronologi Sopir Kadisdik Dharmasraya Ditemukan Meninggal dalam Mobil, Kaca Dipecah

Sopir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan tidak bernyawa dalam mobil dinas di Riau

|
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
Istimewa
Sopir Kepala Dinas Pendidikan Dharmasraya ditemukan tak bernyawa didalam Mobil di Kuantan Singingi, Riau ,Selasa (7/11/23) 

TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Sopir Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, Ramli (54) ditemukan tidak bernyawa dalam mobil dinas di desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Penemuan jenazah dekat perbatasan Sumbar–Riau sekira Pukul 11.00 WIB pada Selasa (7/11/23). Jenazah ditemukan dalam mobil Toyota Inova berplat Merah dengan nomor polisi BA 1529 V.

Menurut saksi mata, Dika, mobil itu terparkir sejak malam hingga pagi. Kemudian karena curiga ia mencoba menghampiri mobil dan menemukan seorang pria sudah tidak bernyawa.

"Mulanya, mobil itu terparkir cukup lama, sejak malam hingga pagi tadi, setelah dicek, ditemukan seorang pria di dalamnya yang sudah tidak bernyawa”, ucapnya, Rabu (8/11/2023).

Mendapat informasi tersebut, TribunPadang.com  menelusuri sesuai dengan nomor plat merah mobil.

Diketahui, mobil tersebut adalah mobil dinas plat merah Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.

Baca juga: Jauh dari Dharmasraya Nonton Semen Padang FC, Agustian Gagal dapat Tiket Gegara Diborong Calo

Mobil ini disopiri oleh Ramli (54 tahun) alias Jang Kancil, warga Jorong Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung.

Sebelumnya Ramli mengantarkan Kadis Pendidikan ke Bandara Pekan Baru, Riau, kemudian setelah mengantarkan Kadis tersebut, Ramli langsung balik kembali ke Dharmasraya.

Diduga karena merasa mengantuk atau kelelahan Ramli menepikan mobilnya dan istirahat tidur didalam mobil.

Mobil diparkirkan ditepi jalan perbatasan Sumbar–Riau, daerah Lubuk Jambi, desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuansing, Provinsi Riau.

Meninggalnya, Ramli dengan kondisi wajah menghitam dibenarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bobby Perdana Riza.

Baca juga: Diskusi Publik Naskah Akademik, Raperda Dharmasraya Penyelenggaraan & Perizinan Berusaha di Daerah

" Kita juga baru dapat kabar bahwa Ramli sopir kita itu ditemukan meninggal dunia di dalam mobil," kata Bobby saat di konfirmasi via telpon genggam, Selasa (07/11/23).

Lebih jauh ia jelaskan, bahwa almarhum pada Senen (06/11/23)  mengantarkan dirinya ke bandara Pekanbaru menggunakan Mobnas BA 1529 V, dan sampai di bandara pada pukul 16.00 wib.

"Setelah itu, Sopir kita ini, seperti biasanya langsung pulang ke Kabupaten Dharmasraya," sebutnya.

Bobby mengatakan, pihaknya baru mengetahui kalau almarhum tidak pulang ke rumah atau ke Dharmasraya, setelah istri Ramli ini menelepon dirinya.

"Mendapat kabar seperti ini, kita langsung hubungi teman kita yang ada di Wilayah Lubuk Jambi," jelas Bobby 

Tak berselang lama, rekan satu angkatan yang di hubungi Bobby sebelumnya,  menemukan keberadaan mobil dan sopir yang tengah tertidur di dalam mobil.

Baca juga: Pelaku Pencurian di Dharmasraya Dimaafkan Korban, Proses Hukum Dihentikan Lewat Restorative Justice

"Pada saat itu, teman kita ini, membangunkan Sopir saya dengan cara menggoyang mobil, namun tidak ada respon," ungkapnya.

Pada saat bersamaan itu, lanjut Boby, ia meminta agar teman yang menelepon tadi untuk memecahkan kaca mobil dan memeriksa.

"Memang kita yang minta untuk memecahkan kaca, agar bisa tahu secara pasti apa yang terjadi," sebutnya.

Saat itulah diketahui bahwa Ramli sudah meninggal dunia.

Boby menyebutkan, bahwa sebelum ke Pekanbaru, pihaknya bersama Sopir juga baru pulang dari Padang pada Minggu (05/11/23) dan Senen pagi lanjut ke Pekanbaru.

Baca juga: Pelaku Pencurian di Dharmasraya Dimaafkan Korban, Proses Hukum Dihentikan Lewat Restorative Justice

"Dari keterangan pihak Puskesmas setempat, di duga Almarhum terkena serangan jantung," ungkapnya. 

Setelah penemuan jenazah, menurut dia ada saran dari pihak Kepolisian untuk autopsi ke Pekanbaru tetapi ditolak pihak keluarga.

Saat memandikan jenazah, cenderung diduga pecah pembuluh darah karena saat dimandikan ada darah keluar dari hidung almarhum.

 "Alhamdulillah sudah dikebumikan di halaman belakang rumah beliau, di Koto Tuo, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya,"tambahnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved