Berita Populer

POPULER PADANG: Demo Tolak Putusan Mahkamah Konstitusi dan Macet Parah di Sitinjau Lauik

Ada berita tentang aksi demo tolak putusan MK terkait batas usia capres-cawapres dan macet parah di Sitinjau Lauik akibat jalan licin pasca truk batu

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Aksi protes mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi di luar Kantor DPRD Sumbar diwarnai bakar ban, Jumat (20/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Padang yang tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang aksi demo tolak putusan MK terkait batas usia capres-cawapres dan macet parah di Sitinjau Lauik akibat jalan licin pasca truk batu bara terguling di lokasi tersebut.

Simak selengkapnya berikut ini:

1. Sambil Bakar Ban Bekas, Mahasiswa yang Demo di DPRD Sumbar Soal Putusan MK Sampaikan 4 Tuntutan

Aksi protes mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi di luar Kantor DPRD Sumatera Barat diwarnai bakar ban, Jumat (20/10/2023).

Ban bekas dibakar setelah hujan yang sempat mengguyur mulai reda. Api tampak membara dan asap hitam mengepul ke langit.

Koordinator Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, Rifaldi mengatakan, api yang ditimbulkan dari ban yang dibakar menandakan semangat gelora mahasiswa yang menolak putusan MK.

"Api ini menunjukan semangat yang membara mahasiswa menolak Mahkamah Keluarga, menolak dinasti politik," ujarnya.

Rifaldi mengatakan, massa aksi merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Barat yang menolak adanya dinasti politik Jokowi, sudah cukup Cendana.

Menurutnya, dinasti politik Jokowi dapat dilihat dari putusan yang ditetapkan Ketua MK Anwar Usman yang merupakan ipar Jokowi.

Selain itu, salah satu penggugat ialah Ketua Umum PSI, Gibran Kaesang Pangarep yang juga anak Jokowi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi Demo di DPRD Sumbar, Protes Putusan MK

Serta keputusan soal batas usia Capres dan Cawapres dibawah usia 40 tahun asal pernah jabat kepala daerah akan menguntungkan Gibran sebagai Cawapres.

"Mudahan-mudahan ini didengar oleh dewan untuk disampaikan ke pusat," ujarnya.

Ia menambahkan terdapat empat poin tuntutan dari Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi.

Tuntutan itu adalah; menolak penuh dinasti politik, menolak intervensi politik terhadap putusan MK, menuntut integritas MK, dan meminta transparansi pesta demokrasi 2024 yang terbuka, jujur, dan independen.

Sebelumnya, massa aksi yang berjumlah puluhan mahasiswa ini mulai demo di DPRD Sumbar sekitar pukul 15.00 WIB.

Mereka menyampaikan protes terkait putusan MK soal batas usia Capres dan Cawapres yang berusaja dibacakan empat hari lalu.

 

2. Jalan Licin Pasca Truk Batu Bara Terguling, Jalur Padang-Solok Sitinjau Lauik Macet Parah

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Raya Padang-Solok akibat jalan licin pasca truk batu bara bermuatan 30 ton terguling di Padang.

Kemacetan parah ini terjadi tepatnya di Panorama I Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Satu unit truk dengan nomor polisi BA 8149 JU bermuatan batu bara terbalik pada Kamis (19/10/2023) pagi hari.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi akses lalu lintas menjadi terganggu dan menimbulkan kemacetan.

"Hari ini masih terjadi kemacetan panjang di kawasan Sitinjau Lauik," kata Firman Firdaus, salah satu masyarakat yang melewati jalur tersebut, Jumat (20/10/2023).

Ia mengatakan, kemacetan ini terjadi masih berkaitan dengan truk batu bara yang terbalik pada pagi hari kemarin.

"Untuk evakuasinya sudah tuntas, tetapi akses lalu lintas belum lancar," kata Firdaus Firman.

Baca juga: Macet Akibat Truk Batu Bara Terguling di Sitinjau Lauik Padang, Kendaraan Besar Tak Bisa Lewat

Firdaus Firman menyebutkan antrean kendaraan ini terjadi akibat jalan yang masih licin.

Sebelumnya diberitakan, akses lalu lintas Padang - Solok di Sitinjau Lauik pasca-kecelakaan tunggal truk bermuatan batu bara belum lancar hingga sore ini, Kamis (19/10/2023).

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Padang, Iptu Arisman mengatakan, pihaknya memberlakukan buka tutup jalan.

Setiap pengendara yang datang dari Padang maupun Solok harus melintas secara bergantian.

"Kendaraan telah digeser agar melancarkan antrean," ujar Arisman.

Truk tersebut terguling diduga akibat mengalami pecah ban dan posisinya melintang di badan jalan. 

Insiden itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB, persisnya di penurunan Panorama I.

Akibat kejadian ini membuat akses lalu lintas menjadi terganggu dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.

Baca juga: Truk Batu Bara Terguling di Sitinjau Lauik, Akses Lalu Lintas Padang-Solok Buka Tutup

Situasi kondisi jalan licin pasca truk batu bara terguling di Panorama I Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/10/2023).
Situasi kondisi jalan licin pasca truk batu bara terguling di Panorama I Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/10/2023). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Untuk kendaraan yang bisa lewat hanya mobil pribadi berukuran kecil, sedangkan untuk truk belum bisa melewati akses jalan Padang - Solok.

"Kendaraan ini membawa batu bara dari Kota Sawahlunto menuju Kota Padang," kata Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Lija Nesmon.

Ia menyebut tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sopir truk mengalami sakit-sakit pada bagian tubuhnya akibat ikut terbanting kendaraan.

Lija Nesmon menyebut hingga siang tadi pihaknya menunggu kedatangan alat berat dari By Pass, untuk melakukan evakuasi terhadap kendaraan yang rebah.

"Jadi, ada satu unit mobil truk tronton bermuatan batu bara mengalami pecah ban," kata Kompol Lija Nesmon.

Ia mengatakan, kendaraan truk tronton mengalami pecah ban pada bagian sebelah kanan.

Baca juga: BERITA POPULER SUMBAR: Kecelakaan KA di Padang Pariaman, Truk Masuk Jurang di Silaing Tanah Datar

"Kendaraan ini mengalami pecah ban pada saat berada di tikungan Panorama I kawasan Sitinjau Lauik," kata Kompol Lija Nesmon.

Kata dia, akibat mengalami pecah ban, kendaraan truk tronton bermuatan batu baru rebah.

"Karena bebannya cukup berat membawa batu bara sekitar 30 ton," kata Kompol Lija Nesmon.

Ia menduga penyebab ban truk meledak adalah ban yang sudah tidak layak.

"Akhirnya pada saat menikung, ban truk tronton sebelah kanan meledak," katanya,

Kompol Lija Nesmon menyebutkan akibat kejadian ini tidak ada korban jiwa.

"Untuk sopir badannya sakit-sakit dikarenakan terbanting mobil. Ada dua orang di dalam kendaraan, yaitu sopir satu dan kernet satu," pungkasnya. 

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved