Memori Jalur "Mak Itam", dan Penguatan Ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah III Sumatera menggelar Seminar Pra Kick Off Gelanggang Arang Giat Warisan Tambang Batubara Ombilin
Secara historis, jalur kereta api sangat berperan penting dalam Tambang Batubara dahulu. Kereta api berfungsi sebagai sarana pengangkutan batubara dan masih menjadi memori kolektif masyarakat khususnya Urang Awak.
Dahulu, kereta api merupakan sarana transportasi utama di Sumatera Barat. Kereta api memiliki banyak rute dan melayani banyak daerah/kota. Disamping itu, Kereta Api juga merupakan sarana pengangkut batubara dan barang. Kereta api tersebut merupakan Kereta Api Uap dan terkenal dengan nama “Mak Itam”.
Keberadaan Kereta Api sebagai kendaraan rakyat dan menghidupkan ekonomi rakyat, menyusul keberadaan kereta api, dulunya mengangkut batubara dan melewati sejumlah jalur atau daerah. Di antara, daerah-daerah yang dilewati kereta api pengangkut batubara meliputi Padangpanjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok hingga Kota Sawahlunto.

Rasa Memiliki
Saat penutupan seminar Kepala BPK Wilayah III Sumbar Undri, SS. M.Si, aktivasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto Jalur Kereta Api harus ada rasa memiliki dan komitmen dari daerah-daerah yang pernah dilalui oleh kereta api.
Menurut Undri, hingga saat ini, daerah yang baru memiliki rasa adalah Kota Sawahlunto.
“Kunci dari aktivasi WTBOS jalur kereta api ini adalah rasa dan komitmen, Kami berharap kabupaten/kota yang menjadi jalur kereta api WTBOS ini, dapat memiliki rasa dan komitmen sekaligus menyampaikan ke masyarakat. Bagaimana kita memulai aktivasi tersebut. Selain itu, jika memungkinkan , jalur 7 kabupaten/kota itu bisa dihidupkan kembali.Jalur tersebut mempunyai kaitan dengan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto,” kata Undri.
Seluruh komponen dapat ikut serta dalam rangka penguatan ekosistem WTBOS atau aktivasi jalur kereta api tersebut. Akhirnya bisa terbentuk Badan Pengelola nantinya.
Seperti diketahui, Kota Tambang Sawahlunto akhirnya ditetapkan menjadi Warisan Dunia oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 6 Juli 2019 di Kota Baku, Azerbaijan.
Kota Sawahlunto memiliki sisa-sisa industri batu bara dari masa kolonialisme Belanda.Jika dilihat dari skala yang lebih besar, di kota itu terjadi proses ekstraksi, pemrosesan, dan pengangkutan batu bara berkualitas tinggi.
23 Paket Sabu Disita dari 3 Pria di Simawang Tanah Datar, Pelaku Diringkus dalam Rumah Kosong |
![]() |
---|
Realisasi Pendapatan APBD Bukittinggi Padangpanjang Payakumbuh Masuk 10 Besar Tertinggi Nasional |
![]() |
---|
Identitas 3 Korban Bus ALS Terbalik di Padangpanjang Dirawat Intensif di RSUP Dr. M. Djamil Padang |
![]() |
---|
4 Jenazah Korban ALS Terbalik Dibawa ke Padang, Keluarga Bisa Cocokkan Data di Posko Ante Mortem |
![]() |
---|
Alasan 4 Jenazah Korban Bus ALS Terbalik di Padangpanjang Dibawa ke RS Bhayangkara Padang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.