Kasus Bullying di Pariaman

Pasca Kasus Bullying di Pariaman, Kepala Disdikpora: Siswa yang jadi Korban Silakan Lapor

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pariaman ajak guru dan orang tua bersinergi mendidik siswa.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
freepik.com
Ilustrasi perundungan. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pariaman ajak guru dan orang tua bersinergi mendidik siswa. 

“Hari itu datang orang tua dari murid tersebut ke sekolah dan menanyakan wali kelas kepada saya. Saya jawab bahwa saya kepala sekolah ada buk,” ungkap Maiyunis.

Maiyunis melanjutkan, orang tua korban mengatakan kalau anaknya bercerita bahwa celananya dibuka dan disiram oleh kakak kelas 5.

Baca juga: Mengenal KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang Buatan AS Zaman PD II yang Dihibahkan ke Pemko Pariaman

“Saya panggilah kakak kelas yang dimaksud tersebut. Setelah ditanyakan mereka mengatakan tidak ada membuka celana korban namun memasangkan resletingnya,” jelas Kepala Sekolah.

Soal disiram pakai air, lanjutnya, itu benar, namun itu dilakukan dengan pistol air mainan, cuma sekali tembak.

Sementara itu, ayah korban bernama Julianto menjelaskan bahwa anaknya sempat mengigau selama beberapa hari saat tertidur.

“Usai kejadian itu anak saya ngigau saat tidur beberapa kali. Ini sempat membuat saya tidak nyaman,” kata Julianto.

Karena itu, lanjutnya, ia tidak terima dengan apa yang terjadi sehingga perlu melakukan tindakan terkait kejadian itu.

Menyoal itu semua, Kadis Pendidikan Kota Pariaman Kanderi mengatakan kedua belah pihak telah dipertemukan. Masing-masing pihak telah menyampaikan cerita versi mereka.

Baca juga: Dapat Hibah dari Kemhan, Eks KRI Teluk Bone 511 Akhirnya sampai di Kota Pariaman

Menurut Kanderi, usai mendengarkan cerita kedua belah pihak, ternyata terdapat kesalah pahaman.

“Kenyataan yang terjadi antara murid tersebut tidak seperti informasi yang beredar. Hanya kesalah pahaman penerimaan dari orang tua murid dari cerita anaknya,” ungkap Kanderi.

Setelah mendengar cerita dari anaknya, lanjut Kanderi, orang tua murid datang ke sekolah dengan emosi.

“Nah saat ini kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah ini,” ujarnya.

Kanderi berharap agar pihak sekolah atau orang tua murid tidak mudah terpancing dengan cerita anak sehingga membuat keputusan yang tidak tepat.

“Dan jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi. Seluruh hal diutamakan musyawarah sehingga tidak cepat merebak ke publik dn menjadi isu yang tak jelas,” kata Kanderi.

Baca juga: Orang Tua Pelajar SD di Pariaman Bantah Anaknya Kena Bully, Sebut Hanya Bercanda 

Ada Dua Kasus Bullying di Pariaman

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved