Kota Pariaman

Generasi Muda Banyak Tak Tahu Budaya Sendiri, Wako Pariaman Ajak Ambil Peran dalam Usaha Pelestarian

Gempuran zaman digital, secara kasat mata perlahan menggerus kebudayaan yang diwariskan turun menurun di Kota Pariaman.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Pemk
Kegiatan kesenian tradional Silek Harimau Lalok Sakarek Ulu, di Desa Cubadak Air Utara, Kota Pariaman, Kamis (21/9/2023). . 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Gempuran zaman digital, secara kasat mata perlahan menggerus kebudayaan yang diwariskan turun menurun di Kota Pariaman.

Kondisi ini menjadi sorotan Wali Kota Pariaman Genius Umar, yang menilai kebudayaan ini jika tidak dirawat dan diteruskan ke anak cucu lambat laun akan hilang.

Genius menilai, saat ini banyak  generasi muda sekarang tidak mengetahui budaya mereka sendiri.

Di Kota  Pariaman banyak yang tidak tau apa itu silek, ulu ambek, indang, dan kesenian tradisional lainnya padahal itu khas Kota Pariaman.

"Padahal ini tugas kita sebagai pemerintah desa, tokoh masyarakat, niniak mamak, dan sebagai orang yang dituakan  di desanya masing-masing bisa meneruskan kebudayaan ini ke anak cucu kita," jelas Genius, Senin (25/9/2023).

Beberapa waktu lalu Genius menyebut, Desa Cubadak Air Utara, Kota Pariaman pernah melakukan kegiatan kesenian tradional Silek Harimau Lalok Sakarek Ulu.

Baca juga: Pasca Banjir Landa Desa Pungguang Ladiang, Pemko Pariaman akan Pasang Batu Baronjong

Kegiatan yang seharusnya bisa dilakukan juga di desa dan kelurahan di Kota Pariaman, sesuai dengan ciri khas masing-masing.

Genius mengimbau kepala desa untuk terus menggerakkan kesenian tradisional Pariaman dan terus melestarikannya.

“Kebudayaan merupakan bagian dari pariwisata, di Kota Pariaman budaya tabuik menjadi even pariwisata kebanggaan kita. Setiap tahunnya even ini digelar selalu ramai, dan dibanjiri oleh lautan manusia ,” tuturnya.

Genius berharap kedepan kesenian tradisional khas Pariaman seperti tambua tasa, katumbak, rabab piaman, ulu ambek, silek galombang, randai dan kesenian tradisional lainnya yang harus dilestarikan ini harus masuk kalender event pariwisata Kota Pariaman tahun berikutnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved