Kota Padang

TPA Air Dingin Diprediksi Penuh 2026, Pemko Padang Priortitaskan Pembentukan Bank Sampah

Kota Padang menghadapi tantangan dalam mengelola sampah dengan produksi mencapai 640 ton setiap hari.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Tribun Pekanbaru/Riki Suardi
TPA Air Dingin, Padang. Kota Padang menghadapi tantangan dalam mengelola sampah dengan produksi mencapai 640 ton setiap hari. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kota Padang menghadapi tantangan dalam mengelola sampah dengan produksi mencapai 640 ton setiap hari. 

Sampah ini menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, yang saat ini sudah hampir penuh.

Wali Kota Padang, Hendri Septa, memperingatkan bahwa dalam satu tahun ke depan, TPA mungkin tidak akan cukup mampu menampung semua sampah yang terus berdatangan. 

Oleh karena itu, ia mendesak dan mengajak warga Kota Padang untuk bersama-sama membentuk bank sampah di setiap lingkungan mereka.

Menurut Wali Kota, bank sampah dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah sampah yang datang ke TPA. 

"Hingga saat ini, puluhan bank sampah yang sudah ada di Padang berhasil mengurangi jumlah sampah hampir seratus ton," ujarnya dikutip dari Dikominfo Padang, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Kota Padang Kembali Diselimuti Kabut Asap, Warga Diingatkan Tak Bakar Sampah

Hendri Septa memproyeksikan pada tahun 2026, TPA Air Dingin akan mencapai kapasitas maksimum. 

Mengatasi masalah ini dalam dua tahun ke depan, Pemerintah Kota Padang juga sedang mengembangkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), yang akan mengubah sampah menjadi bahan bakar. Namun, RDF baru akan beroperasi pada akhir tahun 2024, sehingga masalah tumpukan sampah harus segera diatasi.

Wali Kota mengajak semua warga berperan aktif dalam mengelola sampah di rumah masing-masing. Ia juga meminta para lurah dan camat untuk mensosialisasikan pentingnya pembentukan bank sampah di setiap RW.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Mairizon, mengungkapkan sekitar 40 ton sampah setiap hari tidak dikelola dengan baik, yang akhirnya menciptakan masalah seperti bau tak sedap dan potensi banjir. 

Oleh karena itu, pihaknya telah mendatangkan ahli pengelolaan sampah dari Direktur BSI Pancadaya yang juga Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), Mina Dewi Sukmawati, untuk memberikan panduan.

Baca juga: PLN Kembangkan Pembangkit Listrik dari Sampah dengan Kapasitas 17,7 MW di Palembang

Mina Dewi Sukmawati menjelaskan bahwa bank sampah sangat penting karena berlokasi dekat dengan sumber sampah. Selain itu, bank sampah dapat mengukur pengurangan sampah secara akurat. 

"Saat ini, Kota Padang telah memiliki 46 unit bank sampah, dan Forsepsi bersedia mendampingi setiap kecamatan dan kelurahan dalam pembentukan lebih banyak bank sampah," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved