Kemenkumham Sumbar

Bebek Petelur Mojosari Dihadirkan di Lapas Bukittinggi, Langsung dari Jawa untuk Dibudidayakan

Bebek petelur jenis Mojosari yang berasal dari Pulau Jawa, dipesan langsung oleh Lapas Bukittinggi untuk dibudidayakan. Marten mengatakan, bebek Moj..

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Lapas Bukittinggi
Lokasi peternakan bebek petelur jenis Mojosari di Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Rabu (6/9/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Bebek petelur jenis Mojosari yang berasal dari Pulau Jawa, dipesan langsung oleh Lapas Bukittinggi untuk dibudidayakan.

Pada Selasa (5/9/2023) kemarin saja, telah datang 100 ekor bebek petelur jenis Mojosari ini. Setelah menempuh dua hari perjalanan dari Jawa.

Kepala Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Marten mengatakan, bebek Mojosari merupakan jenis yang unggul untuk dibudidayakan dalam usaha ternak bebek petelur.

Baca juga: Lapas Bukittinggi Produksi 5 Ribu Pasang Sandal Hotel per Bulan, Raup Untung Belasan Juta

"100 bebek yang baru datang ini, bakal kami letakkan di lahan kosong yang baru selesai panen. Sebagai bagian dari program pelatihan budidaya," ungkap Marten, Rabu (6/9/2023).

Marten menyampaikan, bebek Mojosari ini nantinya bakal dirawat dan dibudidayakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

"Bebek petelur ini potensinya sangat bagus, selain menjadi wadah pembinaan untuk WBP, juga bisa bentuk usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan telur bebek," tutur Marten.

Lebih lanjut, kata Marten, dengan adanya bebek petelur ini diharapkan bisa menjadi program kemandirian bagi pada WBP setelah keluar dari Lapas.

"Artinya, mereka jika keluar dari Lapas nanti bisa kembali bekerja atau membuka usaha, sebab di dalam Lapas telah mendapatkan pembinaan," terang Marten.

Marten menyebut, di Lapas Bukittinggi dalam hal budidaya memiliki pola-pola dan tata cara khusus terhadap peternakan bebek petelur ini.

Baca juga: Terungkap 2 Napi di Lapas Bukittinggi jadi Pengendali Peredaran Narkoba, Ini Kata Kalapas

"Dengan ilmu baru itulah, WBP bakal dapat edukasi dan pemahaman baru," pungkas Marten. (*)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved