Pemilu 2024

Mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Maju jadi Caleg DPR RI Bersama Istri, Anak, Menantu dan Besan

Irwan Prayitno bersama istri, anak, menantu, dan besannya akan maju menjadi anggota DPR RI lewat partai politik yang sama yakni PKS.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
Instagram @irwanprayitno
Mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan istrinya Nevi Zuairina. 

"Kini, hak masyarakatlah untuk memilih siapa calon terbaik yang punya kompetensi, kalau tidak suka dengan calonnya ya tak usah dipilih," pungkas dia.

Baca juga: Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi: Siapapun Bacawapres asal Anies Presidennya, Kita Setuju!

Analisa Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Andalas Andri Rusta menyebut bahwa dinasti politik secara aturan memang tidak ada yang dilanggar. Setiap warga negara punya hak memilih dan dipilih. Namun Andri hanya menyoroti dinasti politik dalam etika berdemokrasi.

Menurut Andri, dinasti politik menggambarkan dua hal. Pertama, dinasti politik yang terjadi di Indonesia membuktikan bahwa partai politik gagal untuk dalam hal kaderisasi.

"Artinya parpol kekurangan tokoh dan kader untuk dijadikan tokoh politik untuk menduduki jabatan-jabatan politik," ujar Andri Rusta pada Selasa (22/8/2023).

Artinya, parpol juga tidak bisa memilih kader dan menunjukkan kader-kader berkualitas selain di lingkaran parpol itu.

Tak dipungkiri, katanya praktik dinasti politik ini terjadi di partai-partai besar dan sudah punya basis suara.

Kedua, dinasti politik juga bisa juga dimaknai sebagai aji mumpung yang dimanfaatkan politisi.

"Mumpung suaminya menjabat sebagai gubernur, dia mencalonkan sebagai anggota DPR, suara si bapak sudah cukup lumayan, anaknya ikut di pemilihan yang sama," kata dia.

Baca juga: PKS Sumbar Usulkan Irwan Prayitno, dan Mahyeldi pada Pilpres 2024

"Berkenaan dengan itu, ya pemilu dan demokrasi di Indonesia masih gitu-gitu saja," tambah peneliti Spektrum Politika Institute ini.

Bila dinasti politik terus terjadi, menurut Andri akan jadi preseden buruk bagi demokrasi, meski kata dia, tak ada aturan yang dilanggar.

"Kita tentu ingin keberagaman dan kualitas untuk mewakili berbagai lapisan masyarakat. Jangan sampai kepentingan keluarga di atas kepentingan publik," ujar dia.

Pentingnya Pencerdasan Pemilih

Andri Rusta menyebut bahwa masyarakat pemilih harus semakin cerdas untuk memilih calon wakil rakyat atau pemimpin di pemilu ke depannya. Hal itu juga dilontarkannya terkait dinasti politik yang menjamur di Indonesia, dan juga di Sumbar.

"Sekarang tinggal lagi mencerdaskan masyarakat untuk memilih kandidat yang berkompeten. Kalau kandidat berasal dari dinasti politik ini hanya menumpang nama saja dari keluarga, tentu PR bersama bagi masyarakat untuk tidak memilihnya," kata Andri.

Baca juga: Aboe Bakar Al Habsyi Imbau Kader PKS Menangkan Anies Baswedan di Sumbar, Sampaikan Empat Arahan

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved