Kisah Sarmidi, Penjual Pisang di Padang Pariaman, Sukses Didik Anak hingga Berpangkat Letda

tekad Danil Febrio dan doa restu orang tua, mengantarkannya lulus sekolah akademi militer (Akmil) tahun 2021.

|
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariaman bersama tiga anaknya, Minggu (16/7/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Tekad yang kuat dan doa restu orang tua mengantarkan Danil Febrio lulus akademi militer (Akmil) tahun 2021.

Danil merupakan anak yang lahir dari keluarga sederhana, ayahnya penjual pisang dan ibunya berpfrofesi sebagai ibu rumah tangga di Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), 

Waktu sudah menunjukan pukul 17.40 WIB Minggu (16/7/2023), ayah Letda Danil Febrio Sarmidi, memarkir sepeda motornya yang bekeranjang rotan di sebuah kedai nasi.

Keranjang yang biasanya berisi pisang dari kebun warga setempat itu kosong, sore itu ia baru selesai mengantarkan dagangannya.

Ayah enam anak itu sudah menjalankan rutinitas berjualan pisang sejak masih bujang. Usaha itu sampai sekarang masih ia tekuni untuk membesarkan dan menyekolahkan anaknya.

Baca juga: Kisah Remaja Penjual Roti Raih Penghargaan di Kepolisian, Siswa Terbaik dan Siswa Trengginas

Pria berusia 59 tahun itu, menjualkan pisangnya ke pasar atau pengepul. Pisang ia dapat dari kebun warga, dengan modal kepercayaan pisang itu ia jual terlebih dahulu, setelah itu baru dibayar.

"Karena sudah lama, warga percaya pada saya untuk memberikan pisangnya," jelas pria yang hanya mengecap pendidikan dasar itu.

Usaha berjualan pisang ini pada awalnya mengantarkan empat anaknya mengecap bangku kuliah. Bahkan dua dari empat anaknya itu sekarang sudah berpangkat brigadir dan letda.

Hidup berkecukupan, Sarmidi mengajarkan anaknya agar terus bersyukur. Menurutnya roda kehidupan akan berputar asal ada usaha dan doa dalam menjalaninya.

Keempat anaknya bisa mengecap bangku kuliah, sebab usaha mereka masing-masing dan mimpi memperbaiki kehidupan keluarganya.

Baca juga: Kisah Yunika Fernandes, Berhenti Jadi Karyawan Pilih Buka Usaha Songket Tenun Minang

Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pa
Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariaman yang memiliki dua anak berpangkat brigadir dan letda saat hendak berjualan pisang, Minggu (16/7/2023).

 

Andil Negara Dalam Membesarkan Anak

Dalam kondisi yang serba cukup, Sarmidi selalu menerima ragam bantuan untuk keluarga kurang mampu. Bantuan itu membuat seluruh anaknya bisa bersekolah hingga bangku SMA.

Beberapa anaknya juga sampai ke bangku kuliah melalui sumbangsih negara (program bidik misi).

"Jadi jangan cemas, negara pasti akan membantu, asalkan bantuan itu digunakan untuk hal yang bermanfaat," terangnya, sembari menyeruput kopi hitam panas.

Ia sudah membuktikan sendiri bagaimana campur tangan negara untuk keluarganya, sekarang kehidupan anaknya sudah terjamin. Hanya anak bungsunya yang belum kuliah, karena baru tamat SMA.

Anak sulungnya Brigadir Edwar Fernando merupakan sarjana hukum, anak keduanya Siska Rahayu sarjana akutansi, anak keempat Letda Danil Febrio bergelar sarjana ekonomi dan anak kelima calon sarjana farmasi.

Baca juga: Kisah Mantan Pelaku Ilegal Logging di Tapan, Merajut Asa Merawat Hutan TNKS

Roda Kehidupan Berputar

Meski membesarkan anak dengan berjualan pisang, tiga dari enam anak Sarmidi sudah bekerja. 

Anak pertamanya berpangkat brigadir bertugas di Pariaman, anak keduanya bekerja di kantor nagari dan anak keempatnya berpangkat Letda bertugas di Magelang.

Anak pertamanya Brigadir Edwar Fernando, lulus tes polisi pada tahun 2009, sebelum gempa besar melanda Sumbar.

"Waktu ia bilang lolos polisi, saya sangat kaget, tapi setelahnya rumah kami hancur akibat gempa," terangnya mengenang rasa haru dan bangga saat itu.

Pulang dari pendidikan, anak sulung beserta teman letingannyalah yang membantu memperbaiki rumahnya tersebut.

Baca juga: Kisah Sukses Suatril Pemilik Ladu Arai Pinang Ria, Pernah jadi Kernet hingga Penari Lintas

Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariaman yang
Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariaman yang memiliki dua anak berpangkat brigadir dan letda saat sedang mensortir pisang, Minggu (16/7/2023).

Sewaktu tahun 2022 anak keempatnya Letda Danil Febrio juga memberi kabar yang sangat mengharukan bagi Sarmidi.

Awal mula Danil mendaftar Akademi Militer (Akmil), ia hanya meminta ayahnya mengirimi sejumlah persyaratan. Persyaratan itu dikirim ke Danil di Pekanbaru tempat ia bekerja.

"Danil cuma bilang ayah doakan saja, nanti kalau sudah waktunya saya beri tahu," kata Sarmidi menirukan percakapan anak keempatnya di telfon waktu itu.

Selang beberapa bulan, Danil kembali menelponnya memberi informasi bahwa ia lulus tes terakhir Akmil di Magelang.

"Saya kaget, saya bilang ke Danil, saya tidak ada uang. Tapi ia hanya meminta doa dan restu pada saya," kenangnya.

Sehari sebelum Danil mengikuti tes terakhir, Sarmidi berangkat ke Pekanbaru bersama istrinya, untuk mengantar Danil ke bandara.

Baca juga: Kisah Muhammad Idhar Susetyo Naik Haji Gantikan Ibunya yang Sudah Meninggal

Berbeda dengan temannya yang ikut tes akhir di Magelang dari Pekanbaru, Danil hanya berangkat dengan angkutan umum, sedangkan yang lain menggunakan kendaraan pribadi.

Tapi, Sarmidi tidak berkecil hati, meski hanya dengan angkutan umum, ia mengiringi keberangkatan Danil dengan doa dan harapan.

Benar saja, beberapa waktu setelahnya Sarmidi kembali menerima telfon dari Dani, ia lulus dan akan menjalani pendidikan di Magelang.

"Hp saya jatuh ke dalam genangan air hujan dan rusak setelah mendengar kabar itu," terangnya yang waktu itu mengangkat telfon sedang dalam perjalanan pulang sehabis mencari pisang di tengah hujan.

Seusai menjalani pendidikan, Sarmidi bersama istri dan putra bungsunya berangkat ke Mabes TNI untuk melihat pelantikan anaknya.

Di sana ia duduk sebaris dengan sejumlah jendral bintang satu dan dua yang anaknya juga akan dilantik.

"Di sana saya sangat bangga, meski hanya berjualan pisang tapi anak saya berpangkat sama dengan anak jendral," katanya tertawa lepas.

Bahkan sesuai pelantikan Sarmidi sempat berpamitan dengan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Seluruh suka, cita dan duka yang dihadapi Sarmidi dalam membesarkan anaknya itu, sudah membuahkan hasil.

Anaknya yang bekerja sudah bisa membantu kedua orang tuanya bahkan menyekolahkan adik-adiknya.

Baca juga: Kisah Sukses KUBE Aneka Sulaman, Komunitas Binaan PLN Peduli Kini Semakin Produktif dan Diminati

Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariama
Sarmidi (59) warga Tandikek, Padang Pariaman bersama istri dan anaknya Letda Danil Febrio saat pelantikan Akmil berpamitan dengan Panglima TNI saat itu Jenderal Andika Perkasa.

 

Anak Jangan Dimarahi tapi Nasehati

Sebagai sosok ayah, dari dulu Sarmidi memegang prinsip untuk menasehati anaknya. Ia sekalipun tidak pernah marah pada keenam anaknya.

Sehingga anaknya mengerti akan kondisi kehidupan orang tua dan tidak mengeluh saat menjalani hidup.

Ia tidak pungkiri dahulu ragam cacian pernah diterima anaknya karena memiliki sosok ayah yang hanya berjualan pisang.

Tapi Sarmidi meminta anaknya untuk sabar dan memaafkan segala perbuatan tersebut.

"Tapi sekarang kondisi sudah berubah 180 derajat, tapi saya tetap pesan sama anak-anak jangan membanggakan diri dan sombong," kata ketua Bamus itu.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved