Banjir di Sumbar

Banjir Rendam Lareh Nan Panjang Selatan, Ikan dan Sapi Hanyut, Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Banjir merendam Lareh Nan Panjang Selatan, VII Koto, Padang Pariaman, mengakibatkan ternak, ladang dan sawah warga terdampak, Jumat (14/7/2023).

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Banjir merendam Lareh Nan Panjang Selatan, VII Koto, Padang Pariaman, mengakibatkan ternak, ladang dan sawah warga terdampak, Jumat (14/7/2023). 

TRIBUNPADANG.PADANG PARIAMAN - Banjir merendam Lareh Nan Panjang Selatan, VII Koto, Padang Pariaman, mengakibatkan ternak, ladang dan sawah warga terdampak, Jumat (14/7/2023).

Wali Nagari Lareh Nan Panjang Selatan, Zainal mengatakan, banjir di daerah tersebut terjadi akibat hujan deras sejak Rabu (13/7/2023).

Banjir terjadi setelah air di Batang (Sungai) Mangoi meluap memasuki pemukiman warga di bantaran sungai di kawasan Korong Kampung Dama.

Baca juga: Pasutri Tertimbun Longsor di Tanjung Sani Agam, Sang Istri Masih Dicari

"Air naik sekira pukul 03.00 WIB baru surut sekira pukul 07.00 WIB," jelasnya.

Banjir tersebut meluap merendam rumah warga hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Akibat bencana banjir ini satu ekor sapi dan beberapa kolam ikan gurami warga hanyut terbawa air.

Selain itu kebun jagung 1 hektare yang akan panen dan sawah 1 hektare turut terendam. Serta pagar masjid turut roboh.

"Total kerugian kami taksir sebanyak Rp 40 juta," jelasnya.

Saat ini kondisi banjir sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah dari material banjir.

17 Kecamatan Terdampak

Hujan intensitas tinggi melanda Padang Pariaman, sejak Kamis (13/7/2023) sore, membuat lebih dari setengah daerah itu terendam banjir, Jumat (14/7/2023).

Kalaksa BPBD Padang Pariaman Budi Mulya, mengatakan, hingga pukul 09.00 WIB 10 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada terdampak.

Baca juga: 13 Jenazah Berserakan Akibat Longsor Tak Bisa Lagi Dibedakan, Warga Makamkan Kembali Secara Massal

"Untuk sementara kami mencatat ada 17 nagari yang terdampak akibat banjir ini," terangnya.

Nagari terparah yang terdampak adalah Kampung Galapuang, Batang Anai, Sintoga, Tapakih dan Sintuk.

Jumlah itu menurutnya masih akan bertambah setelah pihaknya melakukan pendataan.

Selain banjir, pihaknya mencatat juga ada bencana tanah longsor dan pohon tumbang.

Kalaksa berpesan agar masyarakat tetap waspada mengingat kondisi cuaca masih mendung di Padang Pariaman.

Baca juga: Longsor Dini Hari di Batang Arau Padang: Dinding Rumah Warga Jebol

Dapur Umum

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mendirikan dapur umum untuk korban banjir di Kampuang Galapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/7/2023).

Dapur umum itu didirikan langsung oleh BPBD dan Dinas Sosial Padang Pariaman, melalui bantuan BAZNAS, Bank Nagari dan kementerian sosial.

Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur yang turut hadir melihat dapur umum tersebut, mengatakan ini adalah bentuk cepat tanggap pemerintah akibat musibah yang menimpa masyarakat Kampuang Galapuang.

"Kami mendirikan dapur umum supaya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang menjadi korban banjir," jelasnya.

Dapur umum ini nantinya akan berfungsi untuk memasok kebutuhan 163 KK yang terdampak di Kampuang Galapuang.

Baca juga: Kota Padang Dikepung Banjir, Semen Padang Kirim Relawan TRC Evakuasi Korban Banjir

Selain dapur umum, pelayanan kesehatan juga sudah didirikan di lokasi oleh Dinas Kesehatan.

Pelayanan kesehatan ini bertujuan untuk mengecek kondisi korban yang terdampak.

Hingga saat ini kondisi banjir sudah mulai surut namun warga masih mengungsi.

Evakuasi warga akibat banjir di Nagari Kampuang Kalapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (14/7/2023).
Evakuasi warga akibat banjir di Nagari Kampuang Kalapuang, Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (14/7/2023). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Warga Dievakuasi

Akibat dari banjir, sejumlah warga harus dievakuasi oleh BPBD, SAR dan TNI. Proses evakuasi itu berlangsung sejak pukul 09.00 WIB.

Wali Nagari Kampuang Galapuang Ali Waldana, mengatakan, evakuasi dilakukan oleh BPBD menggunakan perahu karet.

Evakuasi dilakukan pada sejumlah warga yang rumahnya sudah terendam air sampai 200 cm.

"Evakuasi itu difokuskan di Korong Rajang, karena disana sudah seluruh rumah terendam banjir," jelasnya.

Selain evakuasi oleh BPBD, warga setempat menurutnya juga sudah melakukan evakuasi mandiri.

Baca juga: Banjir di RSUP M Djamil Padang, 12 Pasien Sempat Dievakuasi ke Lantai Dua

Warga yang sudah langganan terendam banjir ini menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi di Surau Nur Hidayah.

Saat ini kondisi air masih belum surut sejumlah warga masih berada di lokasi pengungsian.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 163 KK terdampak banjir setinggi 50 cm hingga 200 cm di Kampuang Galapuang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (14/7/2023).

Wali Nagari Kampuang Galapuang Ali Waldana, mengatakan, banjir ini melanda 2 dari empat Korong di nagarinya.

"Korong yang terdampak itu Korong Baruah dan Korong Rajang," jelasnya.

Dari kedua Korong itu, Korong Rajang menerima banjir terparah, seluruh rumah di Korong itu terendam banjir. Sedangkan Korong Baruah hanya 5 rumah yang tidak terdampak.

Kondisi terkini air saat ini masih belum surut, sejumlah warga sudah dievakuasi oleh BPBD Padang Pariaman.

Genangan air tersebut berasal dari aliran batang Ulakan yang meluap sejak dini hari tadi.

Baca juga: Kapal Terdampar Masih Tersandar di Pantai Dekat Masjid Al Hakim Padang, Warga Ramai Nonton

Air Batang Ulakan itu meluap setelah terjadi hujan identitas tinggi sejak Kamis (13/7/2023) sore.

Beberapa diantaranya juga sudah melakukan evakuasi mandiri ke Surau Nur Hidayah.

Menurut Wali Nagari ini adalah banjir kedua yang terjadi di tahun 2023. Dua Korong tersebut katanya merupakan langganan banjir setiap tahun.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved