SMAN 3 Bukittinggi Disegel
Cabdin Minta Puluhan Peserta Didik yang Tak Lulus SMA 3 Cari Sekolah Lain, PPDB Sudah Ada Kuotanya
Seusai viral kasus penyegelan di SMAN 3 Kota Bukittinggi, pihak sekolah langsung koordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Sumbar, Kamis ...
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Seusai viral kasus penyegelan di SMAN 3 Kota Bukittinggi, pihak sekolah langsung koordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Sumbar, Kamis (13/7/2023).
Pasalnya, keputusan mengenai calon siswa yang diterima di PPDB 2023, bukanlah diseleksi oleh pihak sekolah. Namun, melalui tim seleksi di PPDB langsung.
"Zonasi ini memang minimal 50 persen, calon pendaftar itu diseleksi berdasarkan jarak domisili dengan sekolah yang dipilih," kata Kasubbag TU Cabang Disdik Wilayah I Sumbar, Yevi kepada awak media.
Baca juga: 89 Calon Siswa Gagal Diterima di SMAN 3 Kota Bukittinggi, Akibat Kelebihan Daya Tampung PPDB 2023
Yevi menyebut, permasalahan yang kini dihadapi oleh SMAN 3 Kota Bukittinggi tersebut, mengenai sejumlah siswa yang tak diterima di PPDB 2023.
Penyebab utama dari permasalahan itu, menurut Yevi, akibat dari daya tampung SMAN 3 Kota Bukittinggi tidak sesuai dengan jumlah pendaftar.
"Kita sudah minta arahan ke Disdik Sumbar dan Gubernur, arahan sementara, didapati solusi supaya siswa yang tak lolos PPDB itu dialihkan ke SMA terdekat," ungkap Yevi.
Kendati demikian, kata Yevi, permasalahan lainnya juga muncul, yaitu para orang tua yang diduga tak ingin mendaftarkan anaknya ke sekolah lain.
Kondisi ini, turut menjadi perhatian Disdik, sebab menurut Yevi, kemungkinan para orang tua ingin anaknya masuk ke SMAN 3 Kota Bukittinggi.
"Padahal ada sekolah terdekat yang masih kekurangan siswa, contohnya SMAN 4 atau 5 Kota Bukittinggi. Kita maklum juga jika orang tua tetap ingin ke SMAN 3, tapi kan PPDB juga punya pedoman yang mengatur," jelas Yevi.
Baca juga: Imbas SMAN 3 Bukittinggi Disegel Warga, Aktivitas Belajar Mengajar Dialihkan Daring
Kuota Kelas Sudah Diperbanyak
Terkait dengan daya tampung yang tidak sesuai dengan jumlah pendaftar yang terlalu banyak, Yevi mengklaim, jika keputusan itu telah dirujuk dari kuota tahun sebelumnya.
Yevi menyampaikan, tahun lalu jumlah siswa yang tamat dari SMAN 3 Kota Bukittinggi sebanyak delapan lokal. Sedangkan, PPDB tahun ini kuotanya diperbanyak menjadi sembilan lokal.
"Tapi ternyata daya tampungnya masih tak cukup. Kami berharap para orang tua bersabar, sementara kami bakal carikan solusi terbaik," tutur Yevi.
Namun, Yevi tetap memberikan solusi alternatif, calon siswa yang tak diterima di SMAN 3 Kota Bukittinggi pada PPDB 2023, untuk bisa mencari sekolah lain yang terdekat dengan lokasi domisilinya.
"Permasalahan ini bukan hanya di Bukittinggi, beberapa daerah juga telah merasakannya. Serupa Padang Panjang, Solok, Sijunjung," pungkas Yevi.
Sekolah Sempat Disegel Warga, Belajar Dialihkan Daring
Aktivitas belajar dan mengajar di SMAN 3 Kota Bukittinggi hari dialihkan ke daring atau online, Kamis (13/7/2023).
Dialihkan proses belajar mengajar (PBM) tersebut, bermula saat SMAN 3 Kota Bukittinggi disegel oleh sejumlah warga yang keluarganya tak lolos PPDB 2023.
Imbasnya, para siswa yang ada di sekolah tersebut, saat ini melangsungkan PBM melalui daring atau online.
Keputusan PBM daring itu diinstruksikan langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Bukittinggi, Sefriadi, dengan tujuan meminimalisir risiko lanjutan yang sedang di sekolah.
"Karena tak ingin mendapati risiko berbahaya lebih lanjut, kami arahkan siswa untuk daring terlebih dahulu, hingga situasi mereda," kata Sefriadi saat ditemui TribunPadang.com di sekolah, Kamis (13/7/2023) pagi.
Sefriadi berpendapat, tindakan penyegelan yang diduga dilakukan sejumlah warga itu, sangat merugikan para siswa yang akan belajar di SMAN 3 Kota Bukittinggi.
"Penyegelan ini mengganggu, karena kita tak bisa lanjut masuk sekolah (belajar dan mengajar), kita berharapnya bisa tatap muka secepatnya, tapi saat ini belum bisa dipastikan, mudah-mudahan besok normal lagi," terang Sefriadi.
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, penyegelan kepada SMAN 3 Kota Bukittinggi itu tak berlangsung lama. Saat tim redaksi sampai di lokasi kejadian sekira pukul 08.40, pagar sekolah sudah kembali terbuka.
Kendati demikian, dari video yang beredar di sosial media Bukittinggi, terlihat pada jadwal masuk sekolah pagi tadi, sekira pukul 07.30, rombongan siswa terlihat memadati kawasan depan sekolah.
Mereka tampak bingung, akibat penyegelan yang terjadi. Namun, saat ini para siswa itu telah dipulangkan lagi ke rumah masing-masing untuk mengikuti PBM secara daring.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.