Kasus Inses di Bukittinggi

Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, IPWL Agam Solid: Sensorik Otaknya Sudah Rusak

Seusai dikarantina, anak yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya di Kota Bukittinggi, diduga mengalami gangguan jiwa. Dugaan itu terungkap ...

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa/Canva
Ilustrasi - Seorang pemuda yang berhubungan badan dengan ibu kandungnya di Bukittinggi diduga mengalami gangguan kejiawaan. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Seusai dikarantina, anak yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya di Kota Bukittinggi diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Dugaan itu terungkap saat LSM Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid melakukan pengecekan kepada anak tersebut.

"Setelah kami cek, ada indikasi gangguan jiwa pada anak itu. Kami tes menggunakan metode-metode khusus, tampak sensorik otaknya sudah rusak," kata Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Update Anak Inses dengan Ibu Kandung di Bukittinggi, Baru Terungkap Seusai Pihak Keluarga Melapor

Diketahui, anak itu kini telah berusia 28 tahun atau rentang usia seorang pemuda. Kasus ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, ketika ia duduk di bangku SMA.

Sukendra mengatakan, salah satu metode yang dilakukan IPWL Agam Solid dalam pengecekan terhadap pemuda tersebut dengan memberikan sejumlah pertanyaan terhadapnya.

Satu pertanyaan di antaranya adalah pertanyaan terkait aktivitas keseharian. Adapun hasilnya, pada waktu yang cepat anak tersebut bisa lupa, lalu ingat kembali.

"Aktivitas rutin seperti menghidupkan kran air saja. Kadang dia bisa, kadang tidak bisa. Kami beri arahan, lalu nanti lupa lagi apa yang kami katakan," ungkap Sukendra.

Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, Sukendra menilai, kondisi gangguan jiwa pada pemuda itu disebabkan oleh zat-zat adiktif seperti lem dan narkotika.

"Anak (pemuda) ini mengaku telah menggunakan lem sejak duduk di bangku sekolah pertama (SMP-sederajat), akibatnya itu, microsensorik otaknya jadi terganggu," terang Sukendra.

Kendati sudah konsumsi lem sejak SMP, pemuda tersebut baru melakukan hubungan seksual dengan ibunya atau inses ketika menginjak bangku sekolah atas atau SMA.

"Pengakuan dari anak (pemuda) itu, inses dengan ibu kandungnya dimulai sejak dia SMA. Kini umurnya sudah 28 tahun, artinya sejak 10 tahun belakang lah," ungkap Sukendra.

Baca juga: Wako Erman Safar Ungkap Kasus Persetubuhan Ibu dan Anak di Bukittinggi, Kini Pelaku Dikarantina

Dikarantina

Kasus inses dengan ibu kandungnya itu baru terungkap seusai IPWL Agam Solid menerima laporan dari pihak keluarga.

"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," tutur Sukendra.

Sukendra menyebut, pihaknya menangani kasus anak inses dengan ibu kandungnya itu, seusai pihak keluarga melapor.

Pasalnya, kondisi anak tersebut sudah mulai meluapkan emosinya ke pihak keluarga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved