Fly Over Sitinjau Lauik

Update Rencana Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik, Sejumlah Anggota DPR RI Datang ke Lokasi

Sejumlah anggota DPR RI Komisi V mengunjungi tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik Panorama I Kota Padang,

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Sebuah truk pengangkut alat berat tengah melintas di tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (22/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sejumlah anggota DPR RI Komisi V mengunjungi tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik Panorama I Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (22/6/2023) sore.

Kedatangan rombongan legislator Komisi V tersebut ialah untuk meninjau secara langsung kondisi riil Sitinjau Lauik yang akan dibangun fly over.

Pantauan TribunPadang.com, tampak hadir Anggota DPR RI asal Sumbar Muhammad Iqbal dari PPP, dan Athari Gauthi Ardi dari PAN. Selain itu juga ada anggota DPR RI Dapil Jatim Sumail Abdullah dari Gerindra.

Turut mendampingi rombongan, Bupati Solok Epyardi Asda hingga Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Thabrani.

"Pada prinsipnya kita berharap proses pelaksanaan fly over ini bisa cepat terlaksana, saat ini pada tahap pembahasan anggaran dan perencanaan," ujar Anggota DPR RI Komisi V dari Sumbar Muhammad Iqbal.

Baca juga: Fly Over Sitinjau Lauik Masih Proses DED, Athari Gauthi: PR Masih Panjang, Proses Masih Kita Lihat

Ketika ditanyai soal progres izin prakarsa rencana pembangunan fly over, Iqbal mengaku belum memahaminya.

"Saya belum paham sampai di sana, tapi kita di komisi V mendorong Kementerian PUPR sebagai leading sector-nya untuk sesegera mungkin menganggarkan untuk pelaksanaan fly over," kata dia.

Ia berharap bila memungkinkan proyek mulai dibangun tahun ini sesuai kondisi keuangan negara.

Namun bila tak memungkinkan pendanaan untuk tahun ini, maka diharapkan bisa dimulai tahun depan.

"Karena saat ini kita juga sedang pembahasan anggaran APBN 2024, mungkin kita akan mengusulkan ke sana tahun depan, kita harapkan, tergantung keuangan negara, semakin cepat semakin bagus," ujarnya.

Baca juga: Perencanaan Fly Over Sitinjau Lauik Masih Diproses, Rencana Tender Pelaksanaan 2024 Mendatang

Sejumlah anggota DPR RI Komisi V mengunjungi tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik Panorama I Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (22/6/2023) sore.
Sejumlah anggota DPR RI Komisi V mengunjungi tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik Panorama I Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (22/6/2023) sore. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V Fraksi Gerindra Dapil Jatim yang ikut mengunjungi tanjakan ekstrem Sitinjau Lauik, Sumail Abdullah mengatakan bahwa rancangan detail engineering design (DED) sudah disusun, sehingga memungkinkan untuk segera dilakukan pembangunan.

Adapun kata Sumail, kedatangannya dan rombongan ialah untuk memastikan agar fly over Sitinjau Lauik segera dibangun pemerintah, karena negara harus hadir terhadap penyelenggaraan transportasi yang memberikan dampak ekonomi dan keselamatan bagi warga Sumbar yang menghubungkan Kota Padang - Kabupaten Solok.

Kata dia, progres terkini rencana pembangunan fly over Sitinjau Lauik itu tinggal menunggu persetujuan izin prakarsa saja.

"Abis itu lelang, dan kemudian dibangun. Dananya dari APBN dengan pola KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha) melibatkan swasta," kata Sumail.

Ia mengatakan, untuk pembangunannya sendiri dipastikan akan dimulai paling lambat tahun 2024.

Baca juga: Kronologis Truk Semen Mati Mesin Saat Mendaki, Mundur hingga Terjungkal ke Jurang di Sitinjau Lauik

"Kami sangat yakin bahwa paling lambat di 2024 untuk memulai ground breaking, karena tahapan-tahapan sudah berjalan sedemikian rupa. sejak 2019 sudah mulai diusulkan, dan anggota DPR RI Andre Rosiade betul-betul mengawal," ujar dia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, Anggota DPR RI Komisi VI asal Sumbar Andre Rosiade mengatakan bahwa progres pembangunan Flyover Sitinjau Lauik sedang dalam masa persetujuan izin prakarsa

Politisi Partai Gerindra itu menyebut, untuk tahap pertama, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 2,7 triliun untuk lokasi Panorama 1.

Dana ini termasuk untuk evaluasi kesepakatan rencana biaya pelaksanaan (RBP) Konstruksi, pemenuhan dokumen KA-ANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan) dan pemenuhan dokumen DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah).

Sebelumnya, Anggota DPR RI Komisi V dari Sumbar Athari Gauthi Ardi memastikan bahwa proses pembahasan pembangunan fly over tersebut masih terus diupayakan oleh Komisi V yang bermitra langsung dengan Kementerian PUPR.

“PR-nya masih panjang dan saat ini prosesnya masih kita lihat,” kata Athari.

Baca juga: Tak Kuat Mendaki hingga Mati Mesin, Truk Hino Terjungkal ke Jurang di Sitinjau Lauik Padang

Ia mengatakan perlu keterlibatan banyak pihak karena perencanaan pembangunan fly over tersebut juga berada di kawasan hutan lindung.

Lebih lanjut, kata Athari, saat ini Kementerian PUPR masih menyusun Detail Engineering Design (DED) fly over Sitinjau Lauik bersama PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI).

“Proses DED masih berlangsung, ada hutan lindung dan sebagai macamnya. Itu harus dibahas bersama baik dari Pemkot Padang, Kabupaten Solok dan instansi lainnya,” katanya.

Ia mengatakan DED adalah dokumen desain teknis bangunan yang terdiri dari gambar teknis, spesifikasi bangunan, volume dan anggaranya yang dibutuhkan.

“Kami di Komisi V bagaimana fly over ini terus didorong, jadi masih dalam proses. Tergantung saya dan kawan-kawan di Komis V nanti, itu perjuangan kami,” katanya.

Senada dengan itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani mengatakan saat ini Kementerian PUPR sudah menetapkan PT. HKI sebagai pemrakarsa fly over Sitinjau Lauik.

Baca juga: BERITA POPULER SUMBAR: Akses Padang-Solok di Sitinjau Lauik Macet, Harimau Mati Terjerat di Pasaman

“Untuk proses perencanaan fly over Sitinjau Lauik sedang berjalan dan berproses, dan sudah ditunjuk proses pemrakarsanya PT. HKI,” kata Thabrani, Kamis (22/6/2023).

Kendati demikian, Thabrani mengatakan bahwa nantinya pembangunan fly over tersebut akan ditender ulang oleh Kementerian PUPR.

“Rencananya tahun 2024 sudah mulai proses pengadaan, karena PT. HKI juga menjadi peserta lelang nantinya, bukan langsung mengeksekusi pelaksanaan. Jadi PT. HKI saat ini hanya pemrakarsa terhadap proses perencanaan Fly Over Sitinjau Lauik. Setelah selesai, nanti akan ditenderkan juga,” jelasnya.

Terkait berapa anggaranya yang dibutuhkan, kata Thabrani, juga belum dipastikan saat ini karena masih dalam proses kajian.

“Saat ini masih dalam tahap evaluasi dan kajian teknis, termasuk evaluasi pembiayaannya. Anggaran juga masih dalam pembahasan dan belum bisa dipastikan. Ini juga masih dievaluasi,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved