Fly Over Sitinjau Lauik

Andre Rosiade Ingatkan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Tak Ulangi Kesalahan Tol Padang–Sicincin

Terkait kendala pembebasan lahan dan kawasan hutan, Andre optimistis persoalan tersebut dapat diselesaikan pada Oktober 2025.

Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
Istimewa
FLYOVER SITINJAU LAUIK- Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meninjau langsung progres pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Padang, Kamis (14/8/2025), yang ditargetkan selesai pada Agustus 2027. Flyover Sitinjau Lauik akan dibangun di jalur sepanjang 1,8 kilometer yang berada di ruas utama Padang–Solok dengan panjang total jalan 53 kilometer. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengingatkan agar pembangunan Flyover Sitinjau Lauik tidak mengulang masalah yang pernah terjadi pada proyek Jalan Tol Padang–Sicincin.

Menurut Andre, proses pembangunan tol tersebut yang dimulai pada 2018 dan baru dimanfaatkan pada 2025 menjadi pelajaran berharga bagi Sumatera Barat (Sumbar).

“Kita sudah cukup belajar dari Tol Padang–Sicincin yang membuat malu wajah Sumbar karena lamanya proses pembangunan. Dari mulai dibangun tahun 2018, baru bisa dimanfaatkan tahun ini,” kata Andre saat meninjau pembangunan Flyover Sitinjau Lauik di Padang, Kamis (14/8/2025).

Andre menegaskan, keberadaan Flyover Sitinjau Lauik sangat penting demi keselamatan pengendara.

Baca juga: Menteri PU Setujui Kelanjutan Pembangunan Tol Sicincin–Bukittinggi, Target Mulai Akhir 2026

Jalur ini kerap terjadi kecelakaan dan rawan longsor, sehingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Pembangunan flyover ditargetkan selesai pada Agustus 2027.

“Hari ini kita bersama Plt Dirut Hutama Karya (HK), Dirut HK Infrastruktur (HKI), Kepala Balai, dan pihak Pemprov Sumbar meninjau langsung progres pembangunan. Alhamdulillah, pihak HKI sudah memaparkan bahwa pekerjaan sudah berjalan. Teman-teman bisa lihat, ini sudah mulai dikerjakan,” ujarnya.

Andre memastikan akan terus mengawal proyek ini hingga selesai.

Baca juga: Pengendara Motor Mio di Agam Terpental Akibat Tabrakan dengan Pikap saat Mendahului Truk Box

“Kami hadir untuk menyampaikan komitmen mengawal proses pembangunan. Kalau ada masalah, pihak HKI silakan sampaikan, mari kita bicarakan. Saya akan turun tangan, karena tidak ingin kejadian seperti Padang–Sicincin terulang,” tegasnya.

Terkait kendala pembebasan lahan dan kawasan hutan, Andre optimistis persoalan tersebut dapat diselesaikan pada Oktober 2025.

Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu berharap dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan Pemprov Sumbar, agar target penyelesaian bisa tercapai.

“Mudah-mudahan flyover ini bisa menjadi hadiah kemerdekaan pada 17 Agustus 2027, sekaligus hadiah ulang tahun Indonesia ke-82,” ungkapnya.

Baca juga: Pasutri di Tanah Datar Ditangkap Akibat Curi Uang dari ATM Kakak Kandung Rp17 Juta Secara Berulang

Flyover Sitinjau Lauik akan dibangun di jalur sepanjang 1,8 kilometer yang berada di ruas utama Padang–Solok dengan panjang total jalan 53 kilometer.

Jalur ini menghubungkan Sumbar dengan Jambi dan menjadi bagian Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menuju Pulau Jawa.

Plt Dirut Hutama Karya, Kuncoro, menjelaskan pembangunan flyover bertujuan mengurangi risiko kecelakaan di tiga titik rawan di Sitinjau Lauik.

Selain itu, waktu tempuh kendaraan akan berkurang 10 hingga 17 menit, dan biaya operasional kendaraan turun hingga 64,75 persen, dari sekitar Rp51 ribu per kilometer menjadi sekitar Rp18 ribu per kilometer.

Masa pelaksanaan proyek ditargetkan selama 12 tahun, mulai 2025 hingga 2037, dengan total investasi Rp2,79 triliun. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved