Pasar Ternak Muara Panas

Tak Hanya Sapi dan Kerbau, Pasar Ternak Muara Panas Solok Dulunya Juga Tempat Jual Kuda

Selama ini masyarakat mengetahui kalau pasar ternak Nagari Muara Panas, Kabupaten Solok, hanya tempat jual beli hewan ternak sapi, kambing dan kerbau

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
John Candra, petugas pasar ternak Muara Panas, Kabupaten Solok, sedang melayani pengunjung, Senin (19/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Selama ini masyarakat mengetahui kalau pasar ternak Nagari Muara Panas, Kabupaten Solok, hanya tempat jual beli hewan ternak sapi, kambing dan kerbau

Akan tetapi, sekitar tahun 1990-an, setiap pekan di hari Senin selalu ada orang yang membawa kuda untuk di jual di pasar ini.

"Sudah lama sekali tidak ada yang menjual kuda di pasar ini.  25 tahun lalu masih ada," kata petugas administrasi pasar, John Candra (65), Senin (19/6/2023).

John menceritakan di tahun 1970-an, pasar ternak Muara Panas termasuk tempat yang familiar kalau ingin beli kuda.

Bahkan sampai saat ini di kertas retribusi ternak Muara Panas, pihak pengelola masih mencantumkan kuda sebagai salah satu hewan ternak yang dijual.

Baca juga: Cerita Rustam Pedagang Sapi di Pasar Ternak Muara Panas, Jual Satu Ekor Sapi Simental Rp 26 Juta

Suasana keramaian di pasa ternak Muara Panas, Kabupaten Solok, Senin (19/6/2023). Menjelang hari raya kurban, pasar ini menampung 1.000 lebih sapi tiap pekannya.
Suasana keramaian di pasa ternak Muara Panas, Kabupaten Solok, Senin (19/6/2023). Menjelang hari raya kurban, pasar ini menampung 1.000 lebih sapi tiap pekannya. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

"Sekarang sudah tidak ada lagi. Sudah lama tidak ada yang menjual kuda," ujarnya.

Kuda-kuda peliharaan itu, kata John, kebanyakan dipelihara oleh petani di sekitar Solok.

Warga setempat bernama Maslir (76), menceritakan sebelum jalan lintas nagari di Kabupaten Solok masih tanah dan berbatu, kuda adalah alat transportasi andalan.

"Orang ke ladang juga pakai kuda. Lalu kebanyakan orang datang untuk usaha bendi. Di sini terkenal dengan kudanya," kata Maslir.

Maslir mengatakan sebelum sepeda motor menjamur serupa hari ini, orang-orang kaya di tiap nagari pasti punya kuda.

Baca juga: Mengenal Marosok, Proses Tawar Menawar Tradisional Memakai Kain Sarung di Pasar Ternak Muara Panas

Maslir menuturkan kuda di tahun 1960-an sama fungsinya dengan sepeda motor. Tapi bedanya, tidak seperti motor hari ini, hanya segelintir masyarakat yang punya kuda.

"Kudo baban dan kudo untuk membawa orang juga beda cirinya, dulu kerbau dan pedati juga banyak lalu lalang di jalan nagari," katanya.

Maslir ingat dulu semasa ia kecil ada saudagar kaya yang pernah membawa 20 ekor kuda untuk dijual di pasar Muara Panas. Itu sekitar tahun 1950-an.

Seingat Maslir, kuda-kuda itu ada yang dibeli oleh pamong atau pejabat pemerintahan.

"Kalau dulu jaksa dan polisi pergi ke nagari-nagari ini pakai kuda. Orang-orang kantor ada yang pakai kuda," katanya (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved