Citizen Journalism
Kisah Inspiratif Mahasiswa Berprestasi, Yevis Haritsyah: Tak Ada Kemenangan, tanpa Kegagalan
SAMPAI Sejauh ini persaingan dalam dunia kerja pada saat sekarang ini merupakan hal yang menjadi kekhawatiran bagi fresh graduate tingkat strata 1 (S1
Kemudian pada tahun keempat Yevis mengikuti, program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan pertama. Program ini merupakan program yang disediakan oleh Universitas Andalas bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan pengalaman dan merasakan belajar di kampus lainnya.
Di antaranya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan masih banyak lagi Universitas-universitas terbaik lainnya.
Tidak sebatas menimba ilmu pengetahuan, yang dia peroleh melalui program tersebut, bahkan peluang emas baginya untuk menambah teman dan relasi dari daerah yang berbeda.
Setelah menyelesaikan program PMM tersebut, Yevis terkendala dengan beberapa nilai nya yang belum bisa dikonversi yang membuat dia harus mengambil mata kuliah yang belum di konversi tersebut di kampus asalnya.
Meskipun harus mengambil kembali matakuliah tersebut, tidak membuat dia tertinggal dari teman seangkatannya. Bahkan dia mengikuti program Fast-track yakni menyelesaikan studi S1 sekaligus S2 dalam waktu 5 tahun. Artinya, dia lebih dulu menyelesaikan S2 dibandingkan teman angkatannya yang lain.
Tidak berhenti sampai di sana kegiatan bermanfaat yang dilakukan oleh Yevis, dia juga sering mengikuti lomba Story Telling, Korean Culture, lomba cerdas cermat berbahasa Inggris, dan Speech Contest.
Dia meraih Juara 1 Speech Contest Tingkat Sumatera Barat, bahkan dia mendapat Juara 2 Speech Contest Tingkat Nasional serta meraih juara 2 dalam pemilihan mahasiswa berprestasi di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas atau FIB Unand. Sederet prestasi yang dimilikinya telah membuat banyak orang terinspirasi.
Tidak hanya aktif mengikuti kegiatan di dalam kampus, Yevis juga aktif mengikuti kegiatan di luar kampus. Yevis menjadi seorang tutor bahasa inggirs di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris.
Selain menjadi seorang pelajar, dia juga menjadi seorang pengajar. Yevis juga seorang yang kreatif. Dia juga memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan penghasilan.
Atas kreatifitas dan aktif di media sosial, dia membuka jasa promosi berbayar atau sering disebut paid promote, yang dilandasi keunggulannya.
Dia sudah dapat menghasilkan uang dan membantu finansial keluarganya sebagai seorang mahasiswa tentunya ingin mempunyai penghasilan.
Bukan hanya untuk mengurangi tanggungan orangtua, tetapi untuk melatih diri menjadi mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri.
Terakhir, dikutip dari Yevis yang berpesan, “sebenarnya untuk meraih dan memenangkan sesuatu harus berani mencoba. Di balik prestasi yang aku dapatkan, ada banyak kegagalannya juga. Intinya untuk mencapai prestasi itu, kita harus mencoba dulu, dan jangan takut kegagalan, karena tidak ada suatu kemenangan yang kita peroleh tanpa adanya kegagalan”.
Atas beberapa kegagalan tersebut, dia dapat mengambil banyak pelajaran hingga menjadi mahasiswa berprestasi seperti saat ini.(*)
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.