Penas KTNA Padang

Ketua DPRD Sumbar Kecewa Penas Tani Tak Dihadiri Presiden, Pembukaan pun Lewat Virtual

Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengaku cukup kecewa dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi ke Penas Tani Nelayan.

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto membuka secara resmi Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan ke-XVI di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) secara virtual, Sabtu (10/6/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar) Supardi mengaku cukup kecewa dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi ke Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan ke-XVI di Kota Padang.

"Tentu cukup mengecewakan ketidakhadiran pak presiden, harusnya kalau berhalangan tentu Wapres. Lalu ditunjuk Menko Perekonomian dan itupun hadir secara virtual," kata Supardi kepada TribunPadang.com, Minggu (11/6/2023).

Kata dia, harus dipahami bahwa Penas Tani Nelayan ke-XVI itu 'gawean' Kementerian Pertanian (Kementan). Ia menilai Sumbar sebagai tuan rumah telah melakukan persiapan maksimal melalui dinas terkait.

"Tentunya persoalan ini harus di clear kan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), kan Kementerian juga panitia Penas Tani, jangan sampai ketidakhadiran presiden itu menunjukkan seakan-akan pemprov lemah," kata dia.

"Kekecewaan masyarakat ketidakhadiran presiden itu harus diobati lah dengan pengalokasian anggaran yang cukup lumayan ke Sumbar," ujar Supardi.

Baca juga: Penas Tani Nelayan di Padang, Kota Solok Pamerkan Kopi Payo yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

Ketua DPRD Sumbar Supardi ketika dijumpai TribunPadang.com di ruang rapat paripurna DPRD Sumbar, Selasa (21/2/2023).
Ketua DPRD Sumbar Supardi ketika dijumpai TribunPadang.com di ruang rapat paripurna DPRD Sumbar, Selasa (21/2/2023). (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Kemudian kata dia, Kementan harus meningkatkan alokasi APBD dan DAK untuk mendukung pertanian di Sumbar.

Dengan adanya Penas Tani Nelayan ini, Supardi berharap sektor pertanian di Sumbar semakin menggeliat, karena peserta yang hadir ialah petani-petani dari seluruh Indonesia.

Pemda, hingga petani di Sumbar disebut harus banyak belajar dengan provinsi lain yang jauh lebih maju di sektor pertanian. Lanjutnya, Sumbar harus bisa menyerap ilmu dan manajemen pertanian dari daerah lain. "Kalau tidak, kita rugi tenaga dan uang, karena kita menganggarkan banyak untuk Penas Tani," imbuh dia.

Supardi menuturkan, beberapa tahun terakhir Sumbar telah berkonsentrasi terhadap sektor pertanian. Gubernur punya Progul di bidang pertanian yang tertuang dalam RPJMD. Bahkan 10 persen APBD dialokasikan untuk bidang pertanian.

Sayangnya, menurut Supardi petani-petani di Sumbar belum merasakan penuh Progul itu.

Baca juga: PLN Dukung Penas Tani Nelayan di Padang: Jamin Kelistrikan Handal, hingga Siagakan Personel 24 Jam

"Apalagi progres yang dirilis BI, pertumbuhan ekonomi kita (Sumbar) di Sumatera nomor 9 dari 10 provinsi, sementara Sumbar masih mendominasi di bidang pertanian dengan 80 persen masyarakat bergantung kepada pertanian, harusnya dengan telah menempatkan 10 persen APBD sektor pertanian dan pertumbuhan ekonomi menggeliat," katanya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved