Kota Pariaman
Senja Kala Batik Sampan di Dusun Sampan Pariaman
Ibu dua anak itu, mulai belajar batik sampan sejak tahun 2007. Saat itu Dewi masih remaja, ia diajak oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan .
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
"Jadi untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen, saya coba variasikan dan padukan motif tersebut tanpa menghilangkan maknanya," jelas Dewi.
Saat ini batik sampan di Dusun Sampan terus tergusur. Pelakunya hanya menyisakan Dewi. Kebanyakan masyarakat masih belum tertarik meneruskan identitas Dusun Sampan itu.
Kendati demikian batik sampan masih eksis di Kota Pariaman, hanya saja tempat produksi masifnya sudah tidak lagi di Dusun Sampan.
Kepala Desa Punggung Ladiang Kota Pariaman Aulia Mardhani Arif, mengatakan, persoalan sejarah batik sampan ini memang luput dari masyarakat Dusun Sampan.
Hanya saja ia menilai, sejarah itu masih bisa diulas kembali melalui pelakunya yang masih tersisa.
"Kami sedang berupaya untuk mendapatkan sejarah dari batik sampan ini, saya berharap batik sampan bisa kembali eksis seperti masa lampau," terangnya.
Batik Sampan di Dusun Sampan Perlu Dilestarikan
Meski batik sampan lahir di Dusun Sampan, kondisinya sekarang pekerja batik sampan yang masih aktif, tinggal Dewi seorang.
Pada tahun 2019, ia sempat membuat kelompok batik untuk mengerjakan sejumlah pesanan. Hanya saja satu tahun belakang anggota kelompok itu memiliki kesibukan lain.
Dewi mengaku minat masyarakat untuk belajar batik sampan dan menjadi pembatik di Dusun Sampan terus berkurang.
Ia yang sudah belasan tahun jadi pembatik, banyak anak muda di daerah itu belum mau bergelut membuat batik sampan ini.
"Kalau pelakunya terus berkurang, saya takut batik sampan di Dusun Sampan hanya tinggal nama saja," terang, ibu dua anak itu.
Bersandar pada sejarah, batik sampan dinamai demikian karena asal usul dan ciri khas pembuatannya. Kalau hanya nama batik sampan yang tersisa, tapi pembuatannya di daerah lain, akan membuat masyarakat Dusun Sampan rugi.
Menurutnya sejarah batik sampan ini harus kembali disampaikan pada masyarakat luas, terutama anak muda. Agar mereka mau belajar batik sampan dan menghidupkannya kembali.
Berdasarkan pengamatan Dewi, menurutnya pelaku batik sampan ini tidak terlepas dari proses pengerjaannya yang tidak instan.
Irigasi Anai 2 Tak Berfungsi, 504 Hektare Sawah di Pariaman Selatan Kesulitan Pasokan Air |
![]() |
---|
Strategi DPRD Kota Pariaman Atasi Hama Pertanian, Anggarkan Pengadaan Drone dan Insektisida |
![]() |
---|
Kapolres Pariaman Pecat 2 Anggota Gegara Terseret Kasus Pidana Hingga Jalani Proses Hukuman |
![]() |
---|
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Pariaman Tingkatkan Siaga |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Bersama Baznas Salurkan Bantuan Bedah Rumah Rp20 Juta, Berasal dari Zakat ASN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.