Berita Populer Sumbar
POPULER SUMBAR: Kebakaran Lahan di Pesisir Selatan dan Batik Sampan Khas Dusun Sampan Pariaman
Berita populer Sumatra Barat hari ini, ada berita tentang kebakaran lahan di Pesisir Selatan dan Batik Sampan asli dari Dusun Sampan Kota Pariaman ...
TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang kebakaran lahan di Pesisir Selatan dan Batik Sampan asli dari Dusun Sampan Kota Pariaman.
Berikut lengkapnya berita populer Sumatra Barat hari ini:
Baca juga: Pria Tua Pelaku Pencabulan Remaja 16 Tahun Ditangkap Polres Pariaman, Sudah 4 Tahun Beraksi
1. Kebakaran Lahan di Pesisir Selatan Terus Meluas, Terpantau 6 Titik, Petugas Kesulitan Capai Lokasi
Kebakaran hutan dan lahan semakin meluas di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (24/5/2023).
Kebakaran ini terjadi di Kecamatan Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar.
Api terlihat sejak pada Selasa (23/5/2023) pagi hari.
"Informasi terkini hingga pukul 18.00 WIB, kondisi api semakin meluas," kata Kabid Kedaruratan dan Logisti BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Defrisiswardi.
Defrisiswardi mengatakan, awalnya hanya terpantau tiga titik api pada siang hari.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Pesisir Selatan Sudah 2 Hari, Diperkirakan Semakin Meluas
Namun memasuki sore, terus bertambah menjadi enam titik.
"Kondisi api semakin meluas, tadi pagi terpantau tiga titik dan sorenya melalui foto satelit menjadi enam titik," kata Defrisiswardi, Rabu malam.
Ia menjelaskan petugas telah melakukan upaya untuk menuju titik api.
"Informasi ini sudah kami sampaikan ke pihak terkait, tetapi untuk berapa luasnya belum bisa kami sampaikan," katanya.
Defrisiswardi menyebutkan belum diketahuinya total luas yang terbakar karena tim yang dikerahkan di lapangan belum menjangkau semua lokasi titik api.
Baca juga: Kebakaran Besar di Jalan Gajah Mada Nanggalo Padang, 3 Bangunan Terbakar
Senada, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi, membenarkan bahwa petugas di lapangan mengalami kesulitan menuju titik api.
"Betul ada kesulitan, aksesnya sulit untuk menjangkau lokasi yang terbakar," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan mencatat kebakaran lahan semakin meluas di Kecamatan Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbara).
Peristiwa kebakaran lahan sudah berlangsung selama dua hari hingga Rabu (24/5/2023).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, Defrisiswardi, saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan bahwa kebakaran semakin meluas.
"Iya adanya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Lunang Silaut. Memang agak luas dan api cukup besar," kata Defrisiswardi.
Ia mengatakan bahwa peristiwa kebakaran ini diketahui pada pagi hari pada Selasa (23/5/2023).
Baca juga: 5 Bangunan Ludes Terbakar di Nanggalo Padang, Kerugian Capai Rp 2 Miliar

"Kemarin saya mendapatkan informasi dari Dinas Kehutanan melalui foto satelit, kebakaran ini terjadi pukul 01.30 WIB," katanya.
Ia menjelaskan, petugas BPBD Pessel, Polsek Lunang Silaut, dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar melakukan pemadaman.
"Kemarin hanya satu titik, sedangkan hari ini ada tiga titik. Hal itu dikarenakan lahan gambut dan cuaca tidak hujan," katanya.
Defrisiswardi menyebutkan bahwa sampai saat ini belum mengetahui pasti berapa total luas lahan yang terbakar.
"Anggota saya mengirimkan data, tetapi tidak menjelaskan berapa luasnya," pungkasnya.
Batik Sampan di Dusun Sampan, Punggung Ladiang, Pariaman Selatan, Kota Pariaman merupakan satu-satunya produk batik dari daerah tersebut.
Batik dari daerah ini memiliki cara pembuatan dan motif yang khas.
Batik sampan ini kata pembatik Dewi Sartika (36) terdiri dari dua macam, yaitu batik tulis dan batik cap.
Batik tulis sampan kata Dewi, pembuatannya berlangsung secara manual menggunakan tangan. Cara membuat batik tulis, menggunakan lilin cair dan alat bantu canting pada kain yang sudah ada coraknya.
"Jadi pembuatan batik tulis ini agak memakan waktu, mulai dari menggambar dan menulisnya," jelas Dewi.
Baca juga: Perjuangan Dewi Sartika Lestarikan Batik Sampan Khas Kota Pariaman
Dalam pembuatannya pembatik harus telaten dan sabar, karena jika melakukan kesalahan sedikit saja dapat memengaruhi hasil akhirnya.
Inilah yang menjadi alasan kenapa harga batik tulis jauh lebih mahal dibanding batik lainnya.
Sedangkan batik cap dibuat menggunakan cap atau stempel bermotif batik. Biasanya, cap ini terbuat dari tembaga, cap ini menjadi pengganti fungsi canting di batik tulis.
"Kalau batik cap pengerjaannya lebih agak cepat dari batik tulis," jelasnya.
Meski cepat, motif yang terdapat di batik cap terbatas, semua tergantung motif cap yang tersedia.
Baca juga: Sepenggal Cerita Sejarah Batik Sampan di Dusun Sampan Kota Pariaman
Kendati ada perbedaan dalam membuat kedua jenis batik itu, dalam pengerjaannya Dewi mengaku pembatik harus tetap teliti bekerja. Menimbang setelah proses batik tulis atau cap ada proses pewarnaan yang butuh kehati-hatian.
Selain itu dalam pengerjaan batik, Dewi menilai kondisi cuaca juga menentukan. Mengingat dalam setelah proses pewarnaan batik dijemur, jadi perlu cahaya matahari yang optimal.
"Kalau terlalu panas hasilnya jadi tidak bagus, cuaca yang pas itu agak seperti cerah berawan," terangnya.
Dewi sendiri mengaku suka membuat batik sampan tulis ketimbang batik cap. Menurutnya melalui batik tulis, ia bisa lebih berkreasi dalam memadukan motif.
Selain jenisnya, batik sampan juga memiliki motif yang cukup terkenal yaitu motif sirih gadang, kaluak paku, pucuk rabuang, burung Hong dan carano.
Baca juga: Kelompok Batik Sarumba Ramaikan Event Pedati ke 12 di Bukittinggi, Jajakan Beragam Produk Batik
Selain lima motif awal batik sampan, belakangan kata Dewi sudah ada motif Tabuik Pariaman, yang merupakan salah satu ikon kota tersebut.
Dewi yang sering membuat batik sampan tulis, membanderol harga batiknya bervariasi. Mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung ukuran.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit, Harga Bawang Merah Naik, Women Run 2025 di Bukittinggi |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Petani Salimpaung Ditangkap, Penipuan Umrah, Jalan Berlubang |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: In Dragon Dihukum Mati, Kakek di Payakumbuh Cabuli Cucu Kandung |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Karyawan PT BSI Demo Tuntut Gaji 4 Bulan, Cerita Korban Penipuan Umrah |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sumbar: Harga TBS Sawit dan Bidan Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.