Demo di Bukittinggi
Massa Aksi Kecewa, Anggota Dewan Tak Kunjung Temui Mahasiswa saat Tolak UU Ciptaker di Bukittinggi
Massa aksi tolak UU Cipta Kerja kecewa, tidak ada anggota dewan yang berada di Kantor DPRD Bukittinggi saat unjuk rasa berlangsung, Kamis (13/4/2023).
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Massa aksi tolak UU Cipta Kerja kecewa, tidak ada anggota dewan yang berada di Kantor DPRD Bukittinggi saat unjuk rasa berlangsung, Kamis (13/4/2023).
"Proses menghubungi mereka sangat rumit, bahkan untuk masuk ke dalam (Kantor DPRD Bukittinggi) saja tidak bisa, kami kecewa," kata orator massa aksi dari UMS Bukittinggi.
Massa aksi tolak UU Cipta Kerja itu, juga berjanji bakal menyegel Kantor DPRD Bukittinggi jika dalam kurun waktu 24 jam dari sekarang, tidak ada kejelasan sikap dari anggota dewan.
"Kami berjanji, jika tidak ada keputusan 24 jam dari sekarang, maka kami sepakat akan menyegel kantor dewan ini," teriakan orator dibarengi ratusan massa aksi di Bukittinggi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, seluruh anggota DPRD Bukittinggi tengah melakukan kegiatan dinas luar kota.
Baca juga: Orasi Presma UIN Bukittinggi di Penolakan UU Cipta Kerja: Mari Kawal Kebobrokan dan Demokrasi
Kegiatan dinas itu dalam rangka Pansus DPRD Bukittinggi terkait agenda yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Serta, tidak memungkinkan untuk menemui massa aksi.
Orasi Presma Bukittinggi saat Penolakan UU Cipta Kerja
Presiden Mahasiswa UIN Bukittinggi, Ahmad Zaki turut berorasi di halaman Kantor DPRD Kota Bukittinggi, Kamis (13/4/2023).
Orasi tersebut dilakukan Ahmad Zaki dalam rangka penolakan UU Cipta Kerja. Terlihat massa aksi yang datang untuk menolak itu sekira ratusan mahasiswa.
Penolakan UU Cipta Kerja di Bukittinggi itu, dihadiri oleh aliansi mahasiswa UMSB dan UIN Bukittinggi. Massa aksi terlihat mengenakan jas almamater kampus masing-masing.
"Telah berpulang demokrasi dan keadilan di negeri ini kawan-kawan," kata Ahmad Zaki menggunakan pengeras suara di halaman Kantor DPRD Bukittinggi.
Baca juga: Narasi Penolakan UU Cipta Kerja dan Tidak Percaya pada Anggota Dewan Bergaung di Bukittinggi
"Mari kita kawal kebobrokan di negara ini, kita kecewa kebobrokan di negara ini. Kita kecewa terhadap kritik UU Cipta Kerja yang tidak didengarkan," sorak Ahmad Zaki memantik suasana gerakan massa aksi.
Ahmad Zaki mengajak, seluruh massa aksi untuk meluapkan kekecewaannya kepada anggota dewan. Sebab, mereka sama sekali tak peduli dengan perjuangan penolakan mahasiswa.
"Munculkan rasa kecewa kawan-kawan terhadap anggota dewan ini, karena tak mendengar kritik penolakan UU Cipta Kerja yang telah lama ditolak massa aksi," ungkap Ahmad Zaki.
Orasi penutupan dari Presma UIN Bukittinggi itu, bergaung dengan narasi membela harga diri masyarakat yang turut menolak UU Cipta Kerja.
"Semangat dalam membela harga diri, hidup mahasiswa," pungkas Ahmad Zaki melalui orasinya. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.
Massa Aksi di Bukittinggi Minta DPR RI Evaluasi Kinerja dan Pangkas Tunjangan Seminim Mungkin |
![]() |
---|
Sejumlah Mahasiswa Pungut Sampah Sisa Aksi Demo di Halaman Kantor DPRD Bukittinggi |
![]() |
---|
Temui Massa Aksi, Wakil Ketua DPRD Bukittinggi: Percayakanlah Kepada Kami |
![]() |
---|
10 Tuntutan Massa Aksi di DPRD Bukittinggi, Minta Prabowo Behentikan Menteri Bermasalah |
![]() |
---|
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias Temui Massa Aksi di Depan Gedung DPRD, Aparat Siaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.