Populer Padang: Penjualan Tiket Bus NPM Meningkat dan Respons Soal Larangan Impor Pakaian Bekas

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak sejumlah berita populer Padang yang tayang dalam waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang kenaikan tiket bus NPM jelang Idul Fitri dan respons pedagang soal dibolehkannya jual pakaian bekas sampai stok habis.

Simak selengkapnya:

1. Dekati Lebaran Idul Fitri, Penjualan Tiket Bus NPM di Padang Mulai Meningkat

Mendekati lebaran Idul Fitri 2023, penjualan tiket PO bus Naik Perusahaan Minang (NPM) di agen Kota Padang untuk semua rute mengalami peningkatan, Jumat (31/3/2023).

Agen tiket bus di Perwakilan PT NPM Kota Padang, Ika Anggraini mengatakan, penjualan tiket mulai mengalami peningkatan sejak pertengahan Maret 2023.

Menurutnya, keterisian bus juga mengalami peningkatan dari pada hari biasanya.

"Biasanya keterisian sekitar 50 persen, sekarang rata-rata sekitar 70 persen sampai 100 persen semua rute," ujar Ika Anggraini, ditemui, Jumat (30/3/2023).

Ika mengatakan, pengikatan penjualan tiket terjadi untuk semua rute bus NPM.

Baca juga: Pemerintah Resmi Revisi Cuti Bersama Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah / 2023 Masehi

Meskipun begitu, saat ini harga tiket bus NPM masih normal atau belum ada kenaikan dibandingkan hari biasanya.

Harga tiket Padang-Jabodetabek Rp675.000 untuk sutan class.

Sementara executive class rute Padang-Jabodetabek Rp550.000, Padang-Bandung Rp550.000.

Selanjutnya Padang-Lampung Rp500.000, Padang-Jambi Rp215.000, Padang-Binjai Rp300.000.

Sementara itu, harga tiket bus NPM Padang-Medan Rp285.000, Padang-Kisaran Rp265.000

Baca juga: Kabar Baik Bagi Pelajar Asal Padang Panjang di Pulau Jawa, Ada Mudik Gratis Jelang Idul Fitri

Ika mengatakan setiap hari bus NPM dari agen Padang berangkat 09.30 pagi, kecuali rute Padang-Jambi pukul 17.30 WIB.

Meskipun terjadi peningkatan keterisian bus, hingga saat ini belum ada penambahan bus NPM yang akan beroperasi. 

2. Mendag Bolehkan Jual Pakaian Bekas Impor Hingga Habis Stok, Pedagang: Pemerintah Jangan Egois!

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan memperbolehkan para pedagang baju bekas tetap berjualan hingga stok baju bekas milik mereka habis terjual.

Merespon hal tersebut, pedagang pakaian bekas di Cowboy Collection, Imran mengatakan, pemerintah harusnya jangan egois sebab pakaian bekas yang dijualnya memiliki kualitas bagus.

"Sudah 15 tahun berjualan ini, dari dulu tidak ada masalah, kenapa sekarang tidak dibolehkan," ujarnya, ditemui, Jumat (31/3/2023).

Menurutnya, meskipun barang bekas, harganya terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah.

Selain itu, kualitasnya barang juga lebih bagus, jahitannya maksimal.

Baca juga: Tak Boleh Ditambah, Pemerintah Minta Pedagang Pakaian Bekas Hanya Berjualan Sampai Stok habis

"Beda kalau barang lokal, mutunya asal jadi, cuman asal siap, tahannya tidak lama," tambahnya.

Imran mengatakan, barang bekas yang dijualnya tidak kalah dengan barang baru hanya bentuknya saja yang kumal.

Menurutnya, penjualan barang bekas di tokonya saat ini masih belum berdampak dengan adanya larangan tersebut.

Sebab barang yang dijualnya tidak diimpor melainkan dibeli langsung di luar negeri, Malaysia.

"Harga barang di sini kisaran Rp200 ribu sampai Rp 500 ribu," ujarnya.

Baca juga: Pedagang di Bukittinggi Kecewa Impor Pakaian Bekas Dilarang, Sebut Pemerintah Tak Kasih Solusi

Imran mengatakan, barang bekas yang dijualnya juga membantu masyarakat mendapatkan pakaian berkualitas.

Misalnya celana Levis yang di toko harganya lebih dari Rp1,5 Juta, kalau di sini hanya Rp500 ribu.