Kabupaten Padang Pariaman

11 Daya Tarik Desa Wisata Nyarai Padang Pariaman, Nikmati Keindahan Alam dan Budaya 

Desa Wisata Nyarai di Lubuk Alung Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memliki sejumlah daya tarik yang bisa dinikmati pengunjung.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
kemenparekraf.go.id
Indahnya air terjun dan kolam alami Nyarai Lubuk Alung 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Desa Wisata Nyarai di Lubuk Alung Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) memliki sejumlah daya tarik yang bisa dinikmati pengunjung.

Sejumlah daya tarik itu sudah dibuktikan dengan ragam wisatawan mulai dari lokal, nasional hingga mancanegara yang berkunjung ke lokasi tersebut.

Melansir dari website Padangpariaman Kab.go.id, TribunPadang.com merangkum ada 11 daya tarik di desa wisata Nyarai ini.

Di antaranya, air terjun nyarai serta kawasan Ekowisata Nyarai yang menjadi ikon desa, berada di kawasan Hutan Gamaran yang telah dikunjungi wisatawan nusantara, mancanegara seperti Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika, Jepang, Malaysia dan Singapura.

Baca juga: Dampak Positif Desa Wisata Nyarai Padang Pariaman, Banyak Masyarakat Alih Profesi

Kedua, aktivitas unggulan masyarakat bertani, berkebun dan juga sebagai pemandu wisata di Ekowisata Nyarai yang telah diberikan izin akses oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui pola perhutanan sosial, seluas 2.800 Ha dan berada di ketinggian 250 Mdpl.

Ketiga, air terjun di Lubuak Nyarai terbentuk dari fenomena alam breksi yaitu pusaran air yang menggerus dinding kolam yang membuat kolam terus membesar sehingga terbentuk kolam secara alami.

Sehingga, saat wisatawan berkunjung ke Nyarai, pengunjung akan beruntung karena menyaksikan fenomena alam yang telah terjadi jutaan tahun silam.

Keempat, selain air terjun Lubuk Nyarai yang menjadi tujuan wisata tracking sepanjang 5,5 Km, Desa Wisata Nyarai juga memiliki daya tarik wisata alam seperti Air Terjun Belek, Pemandian Lubuk Napa dan Lubuak Larangan (salah satu konservasi ikan dari masyarakat Minangkabau secara turun temurun, di mana ada larangan mengambil ikan di Lubuak tersebut selama waktu yang ditentukan, jika melanggar dikenakan sanksi adat).

Baca juga: Sepak Terjang Desa Wisata Nyarai Padang Pariaman di ADWI 2023 hingga Dikunjungi Kemenparekraf

Kelima, pemandangan alam yang indah, Desa wisata Nyarai memberikan pertunjukan yang tidak kalah menariknya seperti Silek Tuo Nyarai-Sekapur Sirih dan Pasambahan.

Serta juga menyediakan kuliner khasnya seperti Ikan Panjang dan Ikan Gariang (hasil dari tangkapan sungai sekitar Hutan Gamaran) yang diolah oleh masyarakat untuk disajikan kepada wisatawan.

Keenam, keindahan kolam alami, suasana hutan yang masih alami dan keunikan flora seperti amomium, barangan, biji oak, keladi amozona.

Lalu untuk Fauna di desa wisata Nyarai ada burung kuau rajo yang merupakan salah satu burung endemik di Sumatera Barat dan terancam punah.

Burung kuau rajo ini merupakan Maskot Desa Wisata Nyarai bernama Kunyak yang artinya Kuau Nyarai. Selain burung juga ada monyet ekor merah atau Simpai yang juga merupakan primata endemik yang terancam punah di Sumatera.

Serta ada malay tapir atau bahasa lokalnya cipan, ular king koros atau ular tikus raja dan rangkong atau burung anggang.

Baca juga: Sandiaga Uno Puji Desa Wisata Nyarai Padang Pariaman: Berkualitas dan Berkelanjutan

Ketujuh, desa wisata Nyarai juga menyediakan paket wisata menarik yang diminati wisatawan dalam dan luar negeri yaitu Spear Fishing /menangkap ikan menggunakan anak panah tradisional dan Mahseer Fly Fishing yaitu memancing ikan di Lubuk Larangan yang menjadi salah satu spot terbaik untuk memancing ikan Mahseer.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved