Kota Pariaman

Wali Kota Pariaman Genius Umar Klaim Turut Andil Mempertahankan Status BIM Tetap Internasional

Saat adanya informasi pengerucutan jumlah bandara internasional Genius Umar cukup vokal mempertahankann status BIM,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
Angkasa Pura II
Bandara Internasional Minangkabau (BIM) 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Sejumlah kepala daerah di Sumatera Barat (Sumbar) berupaya mempertahankan agar Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tetap berstatus internasional seperti halnya Wali Kota Pariaman Genius Umar.

Saat adanya informasi pengerucutan jumlah bandara internasional Genius Umar cukup vokal mempertahankann status BIM, hingga menyurati Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN).

Genius menilai peran BIM di Sumbar sangat penting, ia menanggapi informasi itu dengan langsung menyurati Menteri BUMN, Erick Thohir, per tanggal 15 Februari 2023 dengan Nomor 556/130/Disparbud/II-2023.

BIM yang dibangun sejak tahun 2002 dan beroperasi pada Juli 2005 untuk menggantikan bandar Udara Tabing. Pada tahun yang sama juga BIM sudah berstatus bandara internasional.

"Jadi, jika BIM diturunkan statusnya, akan merusak perekonomian Sumbar umunya dan Kota Pariaman khususnya, dan hal ini telah dibuktikan dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah kita, sehingga hal ini perlu kita pertahankan,” ungkapnya.

Baca juga: TSR VIII Pemprov Sumbar, Termasuk Rektor Universitas Bung Hatta Tiba di Masjid Raya Pauh Pariaman

Genius menuturkan bahwa BIM telah menjadi bandara internasional sejak Tahun 2005. BIM sendiri pertama kali dibangun pada tahun 2002, dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005, dan menjadi Bandara internasional, menggantikan Bandar Udara Tabing, ucapnya.

“Kalau BIM ini diturunkan statusnya, akan merusak perekonomian Sumbar umunya dan Kota Pariaman khususnya, dan hal ini telah dibuktikan dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah kita, sehingga hal ini perlu kita pertahankan,” ungkapnya.

Ia menilai keberadaan BIM vital, dalam menggerakkan ekonomi Sumbar, yang bergantung pada pariwisata apalagi visi daerahnya berbunyi “Pariaman Kota Wisata, Perdagangan, Jasa yang Religius dan Berbudaya.

Bahkan dalam realisasinya Pemko Pariaman terus mewujudkan visi daerahnya dengan event di setiap tahunya, yang ada didalam CoE (Calender of Event) Kota Pariaman.

“Sehingga fungsi BIM sebagai moda transportasi, punya peranan penting dalam mendatangkan wisatawan ke daerah kita,” tukasnya.

Baca juga: Satpol PP Kota Pariaman Ancam Tindak Tegas Pedagang Makanan Berjualan di Siang Hari Bulan Ramadhan

Genius menyebut bahwa tanpa adanya BIM, tentu akan mengkerdilkan pariwisata Sumbar pada umumnya. Padahal saat ini kunjungan destinasi wisata di Sumbar dan Kota Pariaman sedang menggeliat.

Terkait status BIM  yang masih menjadi bandara internasional, menurut Genius ini adalah angin segar.

"Semoga kedepan, akan semakin banyak penerbangan internasional yang datang atau berangkat dari BIM, sehingga wisatawan mancanegara akan semakin banyak yang datang, yang tentunya akan memberikan hal yang positif untuk kemajuan daerah,” tutupnya.

Sebelumnya, pemerintah sebagaimana disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, bakal menurunkan status 32 bandara internasional, menjadi hanya 14-15 saja, dan selebihnya akan menjadi bandara domestik.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved