Demo Sopir Angkot di Padang

Sopir Angkot Pasar Raya-Unand Keluhkan Anjloknya Omzet: Dulu Masih Bisa Bernapas, Kini Sudah Susah

Sejak kehadiran Trans Padang Koridor VI, rata-rata Arman hanya membawa pulang uang sebanyak Rp50 ribu saja. Sebelum kehadiran Trans Padang, ia bisa ..

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Seorang sopir angkutan kota (angkot) lurus jurusan Pasar Raya-Kampus Universitas Andalas (Unand) Kota Padang, Arman (48) saat dijumpai TribunPadang.com di depan Kantor DPRD Kota Padang, Senin (13/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang sopir angkutan kota (angkot) lurus jurusan Pasar Raya - Kampus Universitas Andalas (Unand) Kota Padang, Arman mengeluhkan anjloknya omzet yang ia raup sejak kehadiran Trans Padang Koridor VI.

Ia menuturkan, sejak kehadiran Trans Padang Koridor VI, rata-rata ia hanya membawa pulang uang sebanyak Rp50 ribu saja.

Bahkan, terkadang hanya membawa pulang uang sebanyak Rp30 ribu saja untuk pemenuhan semua kebutuhan keluarga.

Uang sebanyak itu, kata dia, jauh dari kata cukup. Ia punya tiga orang anak yang masih duduk di bangku sekolah.

Setiap hari, anak-anaknya butuh jajan dan keperluan lainnya. Belum lagi, asap di dapur rumah yang mesti tetap mengepul.

Baca juga: Diminta Sopir Angkot Tak Masuk Pasar Raya, Dishub: Penumpang Pilih Trans Padang karena Lebih Nyaman

"Dulu masih bisa barangok (bernapas), kini sudah susah," ujar Arman saat demonstrasi Angkot lurus di DPRD Kota Padang, Senin (13/3/2023).

Seingat dia, sebelum kehadiran Trans Padang, ia bisa membawa pulang uang minimal Rp100 ribu, bahkan bisa lebih dua kali lipat itu.

Dulu, pekerjaan Arman sebagai sopir bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun bagi Arman, hari ini hari-harinya mengkhawatirkan.

"Untung saya masih bisa mencoba cari penghasilan lain, namun bagaimana dengan sopir yang hanya menggantungkan nasib dari angkot?," katanya.

Arman melanjutkan, sudah 20 tahun lamanya ia menyopir, dan semakin kesini hidupnya semakin sulit.

Baca juga: Bantah Monopoli Penumpang, Dishub Padang: Pengoperasian Trans Padang Libatkan Pengusaha Angkot

Adapun sebagai sopir angkot jurusan Pasar Raya - Kampus Unand sudah 13 tahun ia lakoni.

Dulu, angkot juga punya saingan macam Bus Kota, hingga taksi. Namun, angkot masih punya posisi tawar.

Kata dia, taksi dahulunya punya penumpangnya sendiri, dan berbeda pasar dengan angkot. Taksi dahulunya angkutan yang tergolong mewah dan ongkosnya cenderung lebih mahal.

Lalu, sekira lima tahun yang lalu, angkot masih hidup di tengah ramainya angkutan online.

Angkot, ujarnya, mulai redup secara perlahan, hingga puncaknya Trans Padang menjajal trayek Pasar Raya - Kampus Unand.

Baca juga: 7 Armada Trans Padang Tak Beroperasi saat Demo Sopir Angkot di Kantor DPRD

Ia berharap, kepentingan sopir angkot untuk mencari nafkah menjadi perhatian pemerintah.

"Apa-apa yang menjadi keluhan para sopir angkot dapat di dengar pemerintah untuk kemudian mencarikan solusinya," imbuh Arman.

Sejujurnya, kata Arman, ia tak menaruh benci terhadap kehadiran Trans Padang. Hanya saja, saat ini perlu aturan yang jelas soal halte dan titik pemberhentian Trans Padang.

Sementara itu, sopir angkot jurusan Pasar Raya - Kampus Unand lainnya, Hendri (40) mengatakan, ia juga tidak mempermasalahkan adanya Trans Padang untuk kepentingan mobilisasi masyarakat.

Baginya, perlu pengetatan aturan agar Trans Padang tetap beroperasi, namun tetap mengakomodir kepentingan angkot.

"Dimana keramaian ada plang. Kadang-kadang ada di tengah taman. Titik strategis diambil," ujar Hendri.

Kata dia, jarak tempuh trayek Pasar Raya - Kampus Unand sekira 17 Kilometer.

Namun, saat ini menurutnya sudah ada sekira 70 titik pemberhentian Trans Padang, atau per 250 meter, yang bagi Hendri itu terlalu dekat.

Sepengetahuan dia, awalnya titik pemberhentian Trans Padang hanya berjumlah 43 titik saja.

Hal semacam itulah yang menjadi sorotan Hendri dan sopir angkot lainnya, agar dapat dievaluasi oleh Pemerintah Kota Padang.

Ia menuturkan, saat ini kabarnya akan ada penambahan 10 bus Trans Padang Koridor VI. Hal itu menurutnya semakin memperburuk perekonomian para sopir angkot.

"Kama kami ka mancari makan lai? (Kemana kami akan mencari nafkah?)," ujarnya.

Sebelum adanya Trans Padang, ia bisa meraup omzet hingga Rp150 ribu per hari. Namun, saat ini penurunannya begitu drastis.

Rata-rata hanya Rp50 ribu yang terbawa pulang. 

"Kami baranak, babini (kami punya anak, punya istri), uang segitu untuk semuanya," ujar bapak dua orang anak ini.

Diberitakan sebelumnya, Jalan Sawahan di depan Kantor DPRD Kota Padang menghijau lantaran puluhan sopir angkot jurusan lurus (Pasar Raya - Kampus Unand) melakukan aksi demonstrasi.

Puluhan angkot itu terparkir sejak pukul 10.00 WIB di Kantor DPRD Padang, yang tampak menjalar hingga ke depan SPBU Sawahan.

Pantauan TribunPadang.com, para sopir tampak mengenakan pita berwarna putih yang dikalungkan di tangan mereka.

Sementara, sejumlah perwakilan sopir menghadap ke anggota dewan untuk menyuarakan keresahan dan aspirasi kelompoknya.

Para sopir kemudian bubar sekira pukul 12.00 WIB setelah sejumlah perwakilan mereka selesai berdialog dengan DPRD Padang.

Diketahui, aksi kali ini ialah demonstrasi lanjutan angkot jurusan lurus, setelah sebelumnya melakukan aksi di halte Pasar Baru Pauh beberapa waktu lalu.

Sejumlah tuntutan tampak terpajang di salah satu angkot itu.

Tuntutan para sopir ialah tiada penambahan bus Trans Padang Koridor Enam.

Lalu, Trans Padang diminta untuk tidak masuk ke Pasar Raya karena dirasakan sangat merugikan angkutan kota trayek 448/54.

Terakhir, menata ulang posisi plang pemberhentian bus Trans Padang Koridor enam sesuai dengan SOP awal.

Koordinator lapangan Kosnedi mengatakan para sopir minta dewan mendengarkan aspirasi agar Trans Padang ditata ulang.

"Karena semenjak ada Trans Padang ke Unand, pendapatan kami semakin berkurang," ujarnya.

Kosnedi mengatakan, dewan bukan hanya perwakilan pengusaha, namun wakil semua rakyat.

Untuk itu, Ia meminta agar anggota DPRD Padang ikut mendengarkan aspirasi para sopir angkot agar tuntutan para sopir angkot ditindaklanjuti. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved