Kota Bukittinggi

Tak Hanya Dijuluki Kota Wisata, Bukittinggi Juga Punya Beras Khas, Lebih Wangi dan Bertekstur Lembut

Lokal bercerita dari Kota Bukittinggi, ada beras yang memiliki ciri khas tersendiri dinamai Kuriak Kusuik.

|
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Sari saat berada di kedainya yang berada di Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (2/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Selain dinobatkan sebagai Kota Wisata, Bukittinggi ternyata juga mempunyai beras khas yang diproduksi dan diminati masyarakatnya.

Beras khas dari Bukittinggi itu dinamai dengan Kuriak Kusuik. Memiliki bentuk butiran beras yang tidak terlalu besar serta berwarna putih alami.

Berdasarkan data yang dihimpun TribunPadang.com, respons warga terkait rasa dan nasi yang dihasilkan beras Kuriak Kusuik itu lebih wangi dan lembut.

Hal itu dikatakan oleh Amida, dirinya mengaku cukup sering membeli beras Kuriak Kusuik. Terkait harganya pun menurut Amida terpantau normal dan stabil.

"Harganya hampir sama juga dengan beras lainnya, seperti Sokan atau Randa Putiah. Kalau ada stok Kuriak Kusuik kadang saya memilih itu," ungkap Amida kepada TribunPadang.com untuk artikel lokal bercerita, aku lokal aku bangga, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: 10 Tempat Wisata Sumatera Barat Wajib Dikunjungi Ada Lembah Harau, Pulau Pagang hingga Jam Gadang

Menatap 2023, tentunya potensi beras khas Bukittinggi ini harus pula sampai ke pelosok negeri. Amida mengharapkan hasil tani di Bukittinggi bisa dinikmati pula oleh masyarakat luas.

"Memang benar, beras Kuriak Kusuik ini disebut khas Bukittinggi. Tapi lahan pertaniannya itu kini banyak digarap di Tilatang Kamang Agam, atau Kapau," tutur Amida yang juga warga Belakang Balok itu, pekan lalu.

Terkait dengan stok produksinya, ternyata beras Kuriak Kusuik tersebut terbilang marak di pasaran, khususnya di Kota Bukittinggi.

Informasi itu disampaikan Sari selaku pedagang beras di Bukittinggi kepada TribunPadang.com. Sari menyebut digudang miliknya saja ada sekira 2698 kilogram beras Kuriak Kusuik itu.

"Saat ini stok di gudang ada lima jenis beras, salah satunya itu Kuriak Kusuik. Harga Kuriak Kusuik ini sekarang Rp150 per 10 kilogram," tutur Sari.

Baca juga: Ada Lomba Melamun di Bukittinggi, 1 Orang yang Bertahan Tanpa Ponsel 90 Menit Dapat Hadiah Rp1 Juta

Jelang ramadan dan menatap 2023, Sari belum bisa memastikan apakah harga beras Kuriak Kusuik itu bakal naik. Tapi saat ini menurutnya harga Rp150 per 10 kilogram itu sudah normal.

"Kuriak Kusuik ini memang diminati masyarakat, mungkin karena lebih wangi dan harganya relatif normal. Selain beras jenis ini, masyarakat kadang juga memilih Anak Daro, sebab harganya lebih murah," tutur Sari.

Sari menyebut, produksi beras Kuriak Kusuik itu dilakukannya di lahan miliknya. Diolah dengan cara kearifan lokal dan tradisi di Minangkabau, tanpa bahan pengawet dan sebagainya.

Selain itu, kadang permintaan untuk beras Kuriak Kusuik ini tidak hanya untuk masyarakat sekitar Bukittinggi saja, tapi juga dibeli oleh orang luar daerah.

"Produksi panen kami lakukan pribadi, dan untuk stok Kuriak Kusuik ini sangat jarang kehabisan. Sebab hasil panennya terpantau lancar," pungkas Sari. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved