Nurani Perempuan Sebut Pelecehan Seksual di Unand Fenomena Gunung Es, Selama Ini Banyak Tak Melapor

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Beberapa waktu belakangan kasus pelecehan seksual marak terjadi di Kampus Universitas Andalas (Unand).

Terbaru, kasus pelecehan seksual melibatkan terduga pelaku dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK).

Sementara sebelumnya juga heboh kasus pelecehan seksual terduga pelaku oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unand.

Direktur WCC Nurani Perempuan Rahmi Meri Yenti menyebut kasus pelecehan seksual ini seperti fenomena gunung es, selama ini pelecehan seksual sudah ada juga namun korban tidak berani melaporkan.

Lanjutnya, seiring keluarnya Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, kesadaran korban melapor semakin tinggi.

Baca juga: Nurani Perempuan Minta Unand Segera Beri Sanksi 2 Mahasiswa FK Terduga Pelaku Pelecehan Seksual

Selain itu, mahasiswa juga teredukasi bentuk-bentuk seperti apa saja yang dikatakan pelecehan seksual atau kekerasan seksual.

"Selama ini kasus ini ada di kampus, tetapi korban tidak mau melaporkan karena kita tahu masih rendahnya pengetahuan kawan mahasiswa terkait persoalan kekerasan seksual," ujarnya, Selasa (28/2/20239.

Rahmi Meri Yenti menambahkan semua orang bisa saja melakukan tindakan kekerasan seksual.

Lanjutnya, beberapa waktu yang lalu terungkap oknum dosen FIB terduga pelaku dan sekarang terduga pelaku dua mahasiswa FK Unand.

"Dan, sebetulnya lebih banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi sesama mahasiswa," ujarnya.

Baca juga: Rektor Unand: Kasus Pelecehan oleh 2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Sudah Diperiksa Polisi

Untuk itu, Ia meminta agar Satgas PPKS lebih menfokuskan aturan pada pencegahan kasus kekerasan seksual yang terjadi antar sesama mahasiswa. (*)