Kota Padang
Siap Siaga di Zona Merah, Ratusan Siswa SMA Adabiah 2 Padang Ikuti Simulasi Gempa dan Tsunami
Sosialisasi dan edukasi terkait bencana tidak hanya ke masyarakat umum, tetapi juga ke sektor pendidikan yang rawan.
TRIBUNPADANG.COM- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar simulasi bencana gempa dan tsunami di SMA Adabiah 2 Padang, Senin (14/2/2023).
Sosialisasi dan edukasi terkait bencana tidak hanya ke masyarakat umum, tetapi juga ke sektor pendidikan yang rawan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sumbar, Fajar Sukma usai acara mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi dan edukasi ke SMA Adabiah 2, karena mengingat sekolah itu terletak di zona merah.
Sosialisasi dan edukasi ini, menurutnya merupakan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"SMA Adabiah 2 Padang karena jarak sekolah ini hanya 1 atau 1,5 kilometer dari bibir pantai Padang, dan dekat dengan aliran sungai," ujarnya.
Baca juga: Kurangi Angka Kebakaran, Pemko Padang Bakal Gelar Sosialisasi dan Simulasi dengan Seluruh RT dan RW
Selain itu, jumlah warga sekolah di SMA Adabiah Padang ini mencapai 700 orang lebih. Dengan jumlah yang cukup banyak ini, apabila tidak teredukasi dengan baik, bisa sangat berisiko ketika sewaktu-waktu terjadi bencana gempa, atau tsunami.
"Makanya sosialisasi dan edukasi ini sangat penting dilakukan, agar meminimalisir atau menekan risiko jika terjadi bencana," ujarnya.
Dia mencontohkan, saat terjadi gempa tahun 2009 silam yang melanda Sumbar, terutama Kota Padang yang luluh lantak. Semua orang tak bisa bergerak, bahkan tak bisa menyelamatkan diri, apalagi mengevakuasi orang lain.
Terlebih lagi, kata Fajar, ada ancaman megathrust Mentawai yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Pasalnya, perairan di Sumbar juga teletak pada lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia yang sangat berpotensi adanya guncangan dari bawah lautan.
Baca juga: Peringati Bulan K3 Nasional 2023, PLN Solok Gelar Pelatihan dan Simulasi Pemadaman Kebakaran
Kemudian, di daratan Sumbar juga ada lempengan patahan Simangko. Patahan ini menyimpan 7 segmen dengan potensi gempa bumi, yakni Segmen Angkola, Segmen Barumun, Segmen Sianok, Segmen Sumani, Segmen Suliti, dan Segmen Siulak.
"Segmen-segmen ini berpotensi dengan ancaman gempa yang bisa mencapai 7,8 skala richter, dan ini sangat berisiko atau berdampak besar," jelasnya.
Dengan ancaman bencana itu, pihaknya memberikan SPAB ke SMA Adabiah 2 Padang. Dengan harapan, warga sekolah, baik guru, siswa, penjaga sekolah, hingga warga sekitar sekolah bisa lebih waspada, teredukasi, dan bisa melakukan evakuasi mandiri.
"Kita memberikan simulasi dengan kondisi terjadi gempa atau tsunami. Alhamdulillah direspon positif dan sangat antusias. Jadi ke depannya rutin dilakukan, secara terukur dan sistematis," imbuhnya.
Wakil Ketua 2 Yayasan Syarikat Oesaha (YSO) Adabiah Padang, Dra. Welita, MM turut menyampaikan dukungan edukasi dan sosialisasi kebencanaan ini. Hal ini karena dia menyadari adanya ancaman bencana di Sumbar.
Baca juga: Gempa Dangkal Guncang Bukittinggi, BMKG Sebut Tak Berdampak pada Aktivitas Gunung Marapi
Wali Kota Padang Pimpin DMDI Sumbar, Targetkan Padang Jadi Pusat Kebudayaan Melayu-Islam |
![]() |
---|
Tradisi Lomba Selaju Sampan Warnai Semarak HJK Padang ke-356 di Sungai Batang Arau |
![]() |
---|
Cek Posisi Bus Kini Lebih Mudah, Trans Padang Luncurkan Aplikasi Padang Mobile |
![]() |
---|
Peringatan Hari Jadi ke-356 Kota Padang, Pemko Targetkan 9 Program Unggulan Tercapai |
![]() |
---|
DPRD Padang Soroti Kebocoran Retribusi Parkir dan Aset Tak Produktif di KUA-PPAS 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.