Populer Padang

Populer Padang: Penculikan Anak Ternyata Hoaks dan Ratusan Motor Knalpot Bising Diamankan

Polisi memastikan kasus dugaan percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Lubuk Begalung, Padang adalah berita bohong atau hoaks.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Gerbang SDN 14 Gurun Laweh Padang, Selasa (31/1/2023). Pihak sekolah menyebut siswi kelas yang nyaris jadi korban penculikan pada Senin (30/1/2023) mengalami trauma. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Baca berita populer Padang yang tayang dalam waktu 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita heboh penculikan anak di Padang ternyata hanya hoaks belaka. Ada juga berita polisi mengamankan ratusan motor dan puluhan mobil knalpot bising selama Januari 2023.

Simak selengkapnya:

1. Polisi Pastikan Kasus Penculikan Anak di SDN 14 Padang Hoaks, Sebut Karang Cerita Takut Terlambat

Polisi memastikan kasus dugaan percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Lubuk Begalung, Padang adalah berita bohong atau hoaks.

Hal itu dipastikan oleh Kapolsek Lubuk Begalung, Kompol Harry Mariza Putra, pada Selasa (31/1/2023).

Dirinya memastikan peristiwa ini adalah hoaks setelah dilakukan pemanggilan terhadap orang tua murid yang diduga dilaporkan menjadi korban penculikan anak.

"Sudah dipastikan hoaks, setelah dilakukan wawancara dengan anak dan orang tuanya," kata Kompol Harry Mariza Putra.

Berdasarkan hasil wawancara itu, Harry menuturkan peristiwa ini bermula saat siswi SD tersebut telat saat datang ke sekolah pada Senin (30/1/2023) pagi.

Baca juga: Siswi Kelas V SDN 14 Gurun Laweh Padang Nyaris Jadi Korban Penculikan, Kepsek: Kejadiannya Tadi Pagi

"Jadi dia terlambat pada saat upacara bendera hari Senin. Dia jalan kaki dari rumah untuk menuju ke sekolah, tetapi telat," katanya.

Dikarenakan takut dimarahi, lanjut Harry, siswi tersebut memilih tidak masuk sekolah.

"Makanya dia lari ke rumah neneknya yang dekat sekolahnya di SDN 14 Lubuk Begalung," ungkap Harry.

Lebih lanjut Harry menjelaskan alasan siswi tersebut tidak masuk ke sekolah dikarenakan takut dimarahi oleh gurunya.

"Orang tua sudah membuat video permintaan maaf kepada masyarakat Kota Padang. Dipastikan berita yang dibuat oleh anak tersebut adalah rekayasa," tegas Harry.

Baca juga: Tak Hanya di Padang Penculikan Anak Juga Terjadi di Solok, Korban Berhasil Kabur

Dia menambahkan, walaupun dipastikan hoaks, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan pada saat pulang dan berangkat sekolah. 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved