Kabupaten Solok

Pemkab Mentawai Datang ke Kabupaten Solok Pelajari Strategi Turunkan Angka Stunting

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menerima kunjungan sejumlah pejabat dari Kabupaten Kepulauan Mentawai,

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
istimewa
Pertemuan antara Pemkab Solok dan Pemkab Kep. Mentawai di Arosuka, Kabupaten Solok, Senin (30/1/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok menerima kunjungan sejumlah pejabat dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, di Arosuka, Kabupaten Solok, Senin (30/1/2023).

Pertemuan tersebut membahas soal strategi penanganan stunting oleh Kabupaten Solok.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai Rinaldi mengatakan, pihaknya ingin mengetahui strategi Kabupaten Solok dalam menekan angka stunting.

"Kunjungan ini merupakan gerak cepat menindaklanjuti hasil SSGI yang lalu karena angka stunting di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih tinggi," katanya.

Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dirilis pada 2021 lalu mencatat angka prevelensi stunting di Mentawai sebesar 27,3 persen.

Baca juga: Kini Urus KTP di Kabupaten Solok Tak Perlu Lagi ke Arosuka, Bisa Langsung di Kecamatan

Sementara itu pada 2022 lalu, SSGI mencatat terjadi peningkatan prevelensi stunting di Mentawai, yakni sebesar 32 persen.

Hal itu menempatkan Mentawai di posisi dua terakhir di atas Kabupaten Pasaman Barat dengan prevelensi stunting 35,5 persen.

Ia mengatakan, raihan yang dicapai Kabupaten Solok dalam menekan angka stunting dalam waktu setahun bisa dijadikan contoh.

Nantinya, kata Rinaldi, strategi yang dilakukan Pemkab Solok akan diterapkan juga di Mentawai.

Pertemuan yang dikemas dalam bentuk diskusi tersebut diisi dengan agenda diskusi dan pemaparan oleh Dinkes Kabupaten Solok.

Baca juga: Pemkab Solok Target Masuk 10 Besar Nasional Standar Pelayanan Publik 2023

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Solok Mulyadi Marcos mengatakan, SSGI 2022 menempatkan Kabupaten Solok sebagai daerah dengan penurunan prevelensi stunting paling progesif.

Ia mengatakan prevelensi stunting tersebut turun dari 40,1 persen pada 2021 menjadi 24,2 persen pada 2022.

"Dengan penurunan yang sangat signifikan, Kabupaten Solok berada di urutan teratas di Sumbar," katanya.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Zulhendri, penurunan prevelensi stunting terwujud berkat strategi pencegahan dan tindakan langsung.

"Penurunan angka stunting itu berkat berbagai strategi yang dilakukan, mulai dengan mendirikan Pos Gizi dan memantau Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita, juga melakukan pencegahan stunting dimulai dari ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak," katanya.

Baca juga: Festival Rang Solok Baralek Gadang Kembali Masuk Kalender Kalender Event Nasional

Selain itu, kata dia, strategi Pemerintah Kabupaten Solok dalam menurunkan angka stunting juga melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

"Di bawah kepemimpinan Bupati Epyardi yang selalu mengingatkan kepada semua pihak agar terlibat dalam menangani permasalahan stunting," katanya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved