Penculikan Anak di Padang

Antisipasi Penculikan Anak, Disdikbud Padang Imbau Ortu Antar Jemput Anak hingga Gerbang Sekolah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova mengimbau agar orang tua murid mengantar dan menjemput anak hingga ...

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
Canva
Ilustrasi penculikan anak. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Yopi Krislova mengimbau agar orang tua murid mengantar dan menjemput anak hingga gerbang sekolah.

Imbauan ini terutama bagi anak murid yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas satu sampai kelas empat yang rawan jadi korban penculikan.

"Khusus anak SD kelas 1-4 SD harus dijemput anaknya ke gerbang sekolah, takutnya nanti sedang di jalan ke rumah, diculik orang," ujar Yopi Selasa (31/1/2023).

Yopi mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyampaikan berupa imbaun agar orang tua mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.

Sementara soal kebijakan mewajibkan orang tua menjemput anaknya ke sekolah ini akan dirapatkan kembali bersama kepala sekolah.

Baca juga: Polisi Pastikan Kasus Penculikan Anak di SDN 14 Padang Hoax, Sebut Karang Cerita Takut Terlambat

"Bisa saja nanti, penjaga sekolah memanggil orang tua murid satu per satu karena bisa saja nanti ada yang mengaku kakak atau saudara siswa padahal penculik, namun kebijakan ini kepastiannya Kamis ini akan kita rapatkan dulu," ujarnya.

Sebelumnya, Padang yang nyaris jadi korban penculikan pada Senin (30/1/2023) mengalami trauma.

Informasi ini disampaikan Kepala SD 14 Gurun Laweh Endriani saat ditemui TribunPadang.com, Selasa (31/1/2023)

"Kondisinya, kita saja yang mengalaminya takut, trauma, apalagi anak-anakan," ujarnya.

Ia mengatakan, siswa berinisial Z tersebut hari ini jika tidak datang ke sekolah.

Baca juga: Siswi Kelas V SDN 14 Gurun Laweh Padang Nyaris Jadi Korban Penculikan, Kepsek: Kejadiannya Tadi Pagi

"Hari ini tidak tampak datang, kita sudah hubungi keluarga tapi belum ada kabarnya," ujarnya.

Endriani menceritakan, kejadian terjadi saat sang anak turun dari angkot.

Ia tengah jalan kaki ke sekolah yang berjarak sekitar 300 meter.

"Saat di jalan datang motor, mereka dua orang pakai helm dan masker," ujarnya.

Lalu sang anak, meronta-ronta dan terjatuh.

Baca juga: Heboh Penculikan Anak, Polresta Padang Kerahkan Sat Samapta Patroli Saat Jam Pulang Sekolah

"Saat jatuh, sepatu dan tasnya diambil. Saat akan teriak minta tolong, orang itu mengeluarkan pisau," ujarnya.

Endriani mengatakan, sang anak berhasil lari ke rumah nenek.

Kemudian bersama sang nenek dan siswa itu datang ke sekolah menceritakan kejadiannya. 

Kekinian, polisi membantah kasus penculikan ini. Polsek Lubuk Begalung mengungkap kasus ini adalah berita bohong.

Siswi yang sebelumnya nyaris dicuri orang itu ternyata mengarang cerita karena takut dimarahi guru karena terlambat ke sekolah.

Kapolsek Lubeg, Kompol Harry Mariza Putra mengatakan, fakta ini didapat dari hasil wawancara pihaknya bersama orang tua siswi. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved