Kota Padang
Peradi Goes to School di SMAN 4 Padang, Kenalkan Kaitan Membangun Jiwa dan Penegakan Hukum
Peradi Goes to School merupakan agenda rutin Peradi Padang dengan menyambangi sekolah-sekolah di Kota Padang.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Padang kembali menggelar kegiatan 'Peradi Goes to School'.
Sekolah tujuan Peradi Goes to School seri ke+12 kali ini adalah SMAN 4 Padang, di Jalan Linggarjati, Lubuk Begalung, Kota Padang.
Peradi Goes to School merupakan agenda rutin Peradi Padang dengan menyambangi sekolah-sekolah di Kota Padang.
Pada kegiatan ini, DPC Peradi Padang akan memberikan materi dan pendidikan hukum kepada para siswa sekolah yang dikunjungi.
Kegiatan tersebut diikuti lebih kurang 100 orang siswa dan sejumlah guru di SMAN 4 Padang.
Baca juga: Peradi Goes to School di SMKN 1 Padang: Tawuran Itu, Tindakan Melawan Hukum
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 4 Padang Muhammad Syarif mengucapkan terima kasih kepada Peradi yang telah mengunjungi SMAN 4 Padang.
Ia mengatakan, kehadiran Peradi dalam memberikan pendidikan hukum bagi siswa dapat memberikan pencerahan hukum.
"Para siswa mesti menggunakan kesempatan baik ini untuk menimba ilmu dan informasi dari nara sumber DPC Peradi Padang," ujarnya, Jumat (27/1/2023).
Pada kegiatan ini, Ketua DPC Peradi Padang Miko Kamal memberikan materi tentang konsep Membangun Jiwa dan kaitannya dengan penegakan hukum.
Miko menyebut bahwa diksi Membangun Jiwa pertama kali diperkenalkan pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat penutupan Kongres Pemuda ke 2.
Baca juga: Program Peradi Goes to School, Otto Hasibuan : Beri Penyadaran Hukum, Kepada Generasi Muda
Saat itu untuk pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia dinyanyikan yang di dalamnya terselip bait 'Bangunlah Jiwanya' yang diikuti dengan diksi Bangunlah Badannya.
"Ada makna penting di balik diksi 'Bangunlah Jiwanya' yang ditulis oleh WR Soepratman ketika menciptakan lagu kebangsaan Indonesia. Diksi Bangunlah Jiwanya disebutkan lebih dulu yang ketimbang diksi Bangunlah Badannya," kata Miko.
Menurut Miko, diksi 'Bangunlah Jiwanya' disebut lebih dulu karena WR Soepratman paham betul bahwa membangun jiwa sangat penting.
"Karena membangun jiwa jauh lebih sulit dari pada membangun badan," sambung Miko.
Kendati demikian, ia menilai saat ini membangun jiwa memang sulit.
Baca juga: Hakim Agung Ditangkap KPK, DPC Peradi Padang: Bukti KY Gagal Rekrut Sosok Berintegritas
Satpol PP Padang Sita Peralatan Dagang PKL yang Gunakan Trotoar dan Badan Jalan di Jalan Jhoni Anwar |
![]() |
---|
Iklan Rokok Masih Marak di Jalan Protokol Kota Padang, Meski Ada Perda KTR dan Perpres Terbaru |
![]() |
---|
Patroli Balap Liar dan Tawuran di Padang, Satpol PP Temukan Remaja Menenggak Alkohol di Ruang Publik |
![]() |
---|
30 Mahasiswa Taman Siswa Padang Jalani Pelatihan Bela Negara Bersama Seksi Teritorial Korem 032/Wbr |
![]() |
---|
7.178 Anak di Padang Putus Sekolah, Wawako Maigus Nasir Sebut Jadi Pemicu Tawuran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.