Gunung Marapi Erupsi
5 Kecamatan di Agam Potensial Terdampak Erupsi Gunung Marapi, BPBD Agam Gelar Simulasi Bencana
Sejak Marapi mengalami erupsi, BPBD Agam telah melakukan simulasi bencana kepada masyarakat di lima kenagarian ini,
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Sebanyak 30 nagari di lima kecamatan di Kabupaten Agam, berpotensi besar terkena dampak erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Informasi tersebut disampaikan oleh Kalaksa BPBD Agam, Bambang Warsito kepada TribunPadang.com, Minggu (15/1/2023).
Bambang mengatakan, terdapat lima kecamatan di Kabupaten Agam yang berada di lereng Gunung Marapi.
Lima kecamatan itu yaitu Sungai Pua, Canduang, Banuhampu, Baso, Ampek Angkek.
"Sejak Marapi mengalami erupsi, BPBD Agam telah melakukan simulasi bencana kepada masyarakat di lima kenagarian ini, supaya bisa siaga dan waspada," kata Bambang.
Baca juga: Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Marapi Gubernur Sumbar Minta BMKG Lakukan Analisa
Bambang menyebut, aktivitas warga di sekitar lereng Gunung Marapi masih berjalan normal.
Sejauh ini, kata Bambang, juga belum terdapat laporan atau keluhan yang disampaikan masyarakat terkait erupsi Gunung Marapi tersebut.
"Kami juga berpesan supaya masyarakat tetap waspada dan tidak panik, selalu patuhi protokol erupsi gunung api, seperti tidak mendekati gunung di radius 3 km dari puncak," kata Bambang.
Kendati aktivitas warga masih berjalan normal, ternyata dampak erupsi Gunung Marapi sudah mulai terjadi di sebagian wilayah sekitar lereng gunung.
Serupa yang terjadi di Nagari Cumantiang, Canduang, Agam. Wilayah tersebut diguyur abu vulkanik tipis usai erupsi di Gunung Marapi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sepekan Erupsi, Jumlah Letusan Gunung Marapi Sumbar Capai 173 Kali, 2 Wilayah Dihujani Abu Vulkanik
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Camat Candung Noviardi. Dia menyebut abu vulkanik mulai turun di Cumantiang pasca erupsi, Jumat (13/1/2023) sekira pukul 07.00 pagi.
"Kondisi di Cumantiang setelah erupsi Marapi sekira pukul 07.00 pagi, mengarahkan abu vulkanik halus ke sini," ungkap Noviardi.
Abu vulkanik itu, kata Noviardi, mengelyarkan aroma menyengat khas belerang di sekitar Cumantiang.
"Abu vulkanik ini agak berbau belerang, tercium juga oleh warga di Cumantiang," terang Noviardi.
Kendati demikian, kata Noviardi, abu vulkanik yang turun di Cumantiang itu tidak berlangsung lama, sebab berselang setengah jam arah angin sudah berubah lagi.
Baca juga: Tak Hanya Marapi, Gunung Kerinci di Solok Selatan Juga Mengalami Erupsi
"Jelang setengah jam pasca abu vulkanik turun di Cumantiang ini, arah angin berubah lagi, diperkirakan ke arah timur," kata Noviardi.
Noviardi menyampaikan, hujan abu atau turunnya abu vulkanik imbas erupsi Marapi itu, baru dirasakan di sekitar Cumantiang saja.
Sedangkan, kata Novriadi, di wilayah lain serupa Nagari Lasi dan Candung, belum ada laporan serupa hujan abu itu.
Diketahui, erupsi di Gunung Marapi telah terjadi sejak Sabtu (7/1/2023), dengan letusan perdananya pada pukul 06.11 WIB. Lalu, erupsi di Gunung Marapi masih berlanjut hingga kini.
Pendakian dan aktivitas warga ke Gunung Marapi juga telah dihentikan sementara waktu, hingga kondisi erupsi di Gunung Marapi sudah berhenti total.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Sore Ini, Lontarkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Arah Timur |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Malam Ini, Tinggi Kolom Abu Tertutup Kabut |
![]() |
---|
PGA Bukittinggi Imbau Warga yang Bermukim di Lereng Gunung Marapi Waspada Potensi Lahar Hujan |
![]() |
---|
Abu Erupsi Gunung Marapi Sumbar Kejutkan Warga Padang Panjang, Dikira Nyamuk Beterbangan |
![]() |
---|
Abu Erupsi Gunung Marapi Sumbar Tutupi Kendaraan Warga di Padang Panjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.