Gunung Marapi Erupsi

Berbeda dari Letusan Lainnya, Erupsi Gunung Marapi Sumbar Tak Ada Lelehan Lava

Jika gunung api yang lain ketika erupsi ini menimbulkan letusan percikan api dan lava yang mengalir, Gunung Marapi tidak

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Seismograf, alat untuk mencatat gempa bumi. Alat ini digunakan petugas PGA Marapi untuk pemantauan erupsi di Gunung Marapi, Kamis (12/1/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Para ahli memperkirakan, dampak bahaya dari erupsi Gunung Marapi tidak semenakutkan yang dibayangkan.

Pasalnya, erupsi Gunung Marapi itu masuk kategori letusan freatik. Terjadi akibat adanya gerakan uap air yang terlalu panas di dasar kawah.

"Kita ibaratkan serupa air dalam teko, saat dia panas, maka air otomatis keluar lalu menimbulkan uap, itulah yang kini terjadi di Gunung Marapi," kata Kepala pos PGA Marapi, Teguh Purnomo, Kamis (12/1/2023).

Teguh menyampaikan, Gunung Marapi memiliki keunikan dibanding gunung api yang lainnya. Keunikan itu pula yang bisa disebut sebagai keberuntungan.

"Jika gunung api yang lain ketika erupsi ini menimbulkan letusan percikan api dan lava yang mengalir, Gunung Marapi tidak seperti itu," ungkap Teguh.

Baca juga: Tak Hanya Marapi, Gunung Kerinci di Solok Selatan Juga Mengalami Erupsi

Visual kawah Gunung Marapi saat erupsi sekira pukul 11.13 WIB, Kamis (12/1/2023).
Visual kawah Gunung Marapi saat erupsi sekira pukul 11.13 WIB, Kamis (12/1/2023). (Istimewa)

Sebab, kata Teguh, potensi paling bahaya dari erupsi di Gunung Marapi ini, hanya berdampak kepada ketebalan asapnya dan turunnya abu vulkanik ke pemukiman warga.

Lebih lanjut, jika ledakan erupsi Gunung Marapi cukup dahsyat dan melebihi rata-rata, kata Teguh, bakal menyebabkan material batuan kecil sebesar kelereng sampai ke pemukiman.

"Radiusnya pun juga tidak terlalu jauh. Material yang terlempar itu berdampak kepada pemukiman di badan Gunung Marapi saja," kata Teguh.

"Kalau abu vulkanik yang dikeluarkan itu, bisa turun ke pemukiman yang dibawa kemana arah angin pada saat itu," tambah Teguh.

Untuk itu, Teguh mengatakan, masyarakat tidak telalu cemas dan takut ketika erupsi di Gunung Marapi. Serta, selalu memperhatikan atap rumah dan bahan pangannya.

Baca juga: Semakin Tinggi dan Gelap, Marapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer dari Puncak

"Ditakutkan nanti ada abu vulkanik yang turun dan sampai ke atap hingga sumur, ini beresiko besar terhadap keracunan jika sampai termakan" tutur Teguh.

Sementara itu petugas Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi menyampaikan, sejarah Gunung Marapi meletus disertai lelehan lava pernah terjadi.

"Kalau dirunut ke sejarahnya, lelehan lava pernah terjadi di Gunung Marapi, tercatat itu pada 1987 silam," ungkap Rifandi.

Namun, potensi terjadinya lelehan lava itu, kata Rifandi, diprediksi tidak akan terjadi pada erupsi Gunung Marapi saat ini.

Sebab, sejauh ini PGA Marapi tidak melihat adanya indikasi perubahan sifat erupsi di Gunung Marapi.

Baca juga: Geger! Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Mirip Wajah Manusia, Mata hingga Mulut Terlihat Jelas

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved