Gunung Marapi Erupsi

Dilihat dari Rekam Jejak, Erupsi di Gunung Marapi Saat Ini Ternyata Masuk Siklus 4 Tahunan

Siklus itu, didapati dari rekam jejak perkembangan gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi Teguh Purnomo, saat diwawancarai TribunPadang.com di ruangannya, Selasa (10/1/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) saat ini adalah siklus empat tahunan.

Siklus itu, didapati dari rekam jejak perkembangan gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar itu.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi Teguh Pranomo, saat ditemui TribunPadang.com di ruangannya di Kota Bukittinggi, Selasa (10/1/2023).

Siklus empat tahunan itu, kata Teguh, tidak berpengaruh kepada dampak atau resiko dari erupsi. Sebab, hanya menyangkut terkait jejak kejadiannya saja.

"Data siklus empat tahunan itu, kita ambil dari rekam jejak selama ini, contohnya itu erupsi di 2011 lalu 2017 dan 2023," ungkap Teguh.

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Mulai Semburkan Material Bebatuan, Radiusnya 3 Km dari Puncak

Penampakan visual Erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang mulai semburkan material bebatuan, Selasa (10/1/2023). Visual ini diambil oleh Pos Pantau Gunung Marapi.
Penampakan visual Erupsi di Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang mulai semburkan material bebatuan, Selasa (10/1/2023). Visual ini diambil oleh Pos Pantau Gunung Marapi. (Istimewa)

"Tapi, siklus empat tahun itu perhitungannya diambil dari mendekati empat tahun atau lebih, tidak harus pas empat tahun juga," tambah Teguh.

Setiap gunung, kata Teguh, berbeda siklusnya, ada yang bahkan siklus ratusan tahun juga.

"Jadi tidak sama siklus ini setiap gunung itu, yang siklus ratusan tahun itu contohnya Gunung Tambora di NTT," terang Teguh.

Diketahui, erupsi di Gunung Marapi telah terjadi sejak Sabtu (7/1/2023) lalu, dimulai pada pukul 06.11 dan hingga kini masiu terus berlanjut.

"Kita belum bisa memperkirakan kapan erupsi ini bakal berhenti, saat ini masih terus kita pantau," kata Teguh.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, Bupati Agam Minta Aktivitas Pendakian ke Puncak Dihentikan

Terkait dengan erupsi di Gunung Marapi itu, menyebabkan juga aktivitas pendakian dan masyarakat di kaki Gunung Marapi dibatasi sementara waktu.

Rekomendasi dari PVMGB itu, kata Teguh, kawasan 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi sudah harus steril dari masyarakat atau pendaki.

Sebab, radius 3 kilometer itu, kata Teguh, berisiko terhadap bahaya yang dimunculkan dari lontaran material di kawah Gunung Marapi saat erupsi.

"Erupsi itu sejauh pengamatan tim, saat ini baru beresiko pada radius 3 kilometer. Radius ini didapati dari pemantauan yang dilakukan sejak erupsi pertama," pungkas Teguh.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved