Gunung Marapi Erupsi

Ratusan Pendaki Ilegal Diduga Berada di Marapi saat Erupsi, BKSDA Sumbar: Kita Sanksi dan Blacklist

Pedagang di sekitar gunung menyebut ada sekira ratusan pendaki, tengah berada di Gunung Marapi sejak Kamis (5/1/2023) lalu.

Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Petugas Kantor SAR Padang menjemput para pendaki yang masih belum turun Gunung Marapi, Minggu (8/1/2023). Aktivitas pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat ditutup setelah erupsi sejak Sabtu (7/1/2023) pagi hari. 

"Perkembangan operasi SAR bencana erupsi Gunung Marapi di Sumbar, telah memasuki hari ke-2," kata Octavianto.

Ia menyampaikan, perkembangan operasi SAR telah turun petugas bersama-sama untuk melakukan penjemputan terhadap pendaki yang masih di atas gunung.

"Basarnas dibantu oleh BKSDA, kemudian pengelola TWA Gunung Marapi, potensi SAR dan lainnya.

Hari ini telah melaksanakan penyisiran atau melaksanakan penjemputan kepada pendaki yang masih berada di sekitaran Gunung Marapi yang mengalami erupsi," kata Octavianto.

Kata dia, erupsi Gunung Marapi ini terjadi sejak Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Status Gunung Marapi Sumbar Pascaerupsi, Waspada Radius 3 Km dari Puncak

"Lokasi di jalur Proklamator. Tercatat ada 47 pendaki di atas, dan sebagian sudah turun ke bawah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.

Ia menyebutkan, sebanyak 30 orang pendaki telah turun sampai pagi hari ini, tiga orang akan turun, sedangkan sisanya 13 orang masih berada di Cadas Gunung Marapi.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan tim masih berupaya menempuh ke arah puncak atau Cadas. Kita dari tim SAR menuju lokasi dini hari tadi," pungkasnya. (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

 

 
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved