BPS: Naiknya Harga Daging Ayam dan Telur Penyebab Inflasi di Sumbar, Per Desember 0,94 Persen
Naiknya harga daging ayam dan harga telur menjadi salah satu pendorong atau penyebab terjadinya inflasi di Sumatera Barat (Sumbar) per Desember 2022.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Naiknya harga daging ayam dan harga telur menjadi salah satu pendorong atau penyebab terjadinya inflasi di Sumatera Barat (Sumbar) per Desember 2022.
Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati menyebut pada Desember 2022, secara month to month (mtm) inflasi di Sumbar per Desember sebesar 0,94 persen.
Inflasi mtm di Sumbar ditentukan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Padang dan Bukittinggi.
Inflasi Kota Padang sebesar 0,98 persen, sementara di Kota Bukittinggi terjadi inflasi sebesar 0,66 persen.
"Daging ayam ras memberi andil inflasi sebesar 0,16 persen, telur ayam ras sebesar 0,05 persen," ujarnya, Herum, Senin (2/1/2023).
Baca juga: BPS Catat Laju Inflasi Sumbar Sepanjang 2022 Tembus 7,43 Persen, Andil Tertinggi Kelompok Makanan
Herum mengatakan selain daging ayam ras dan telur, komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain angkutan udara 0,16 persen.
Selanjutnya emas perhiasan 0,05, cabai merah dan kangkung masing-masing sebesar 0,04 persen, jengkol, mangga dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen.
Kemudian petai, beras dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu masing-masing sebesar 0,02 persen, serta beberapa komoditas lainnya.
Sebelumnya, harga ayam potong yang dijual pedagang di Pasar Lubuk Buaya, Kota Padang mengalami lonjakan harga pada hari kedua tahun baru 2023, Senin (2/1/2023)
Pedagang ayam Anton mengatakan harga ayam potong yang ukuran sedang biasanya Rp35 Ribu per ekor naik menjadi Rp40 Ribu.
Baca juga: Upaya Tekan Inflasi, Pemko Solok Minta TIPD Pantau Pasokan dan Harga Bahan Pokok
Sementara harga ayam potong yang ukurannya agak besar biasanya Rp40 Ribu, kini naik menjadi Rp45 Ribu per ekor.
"Harga ayam per kilogramnya kini Rp35 Ribu, sebelumnya Rp28 Ribu - Rp30 Ribu," ujarnya, Senin (2/1/2023).
Anton mengatakan melonjaknya harga ayam potong dikarenakan banyaknya permintaan masyarakat.
Sementara ayam yang masuk dari produsen tetap sama seperti hari biasanya.
"Memang biasa, setiap tahun baru harga ayam memang naik," ujarnya.
Baca juga: Alasan Dampak Inflasi, Anggota DPR RI Asal Sumbar Guspardi Gaus Dukung Pemerintah Naikkan Gaji PNS
Anton mengatakan, kenaikan harga ayam ini sudah terjadi sejak akhir tahun 2022 dan semakin melonjak saat awal tahun 2023.
Meskipun harga ayam potong mengalami kenaikan, Anton mengaku, permintaan pembeli tidak berpengaruh malah semakin banyak.
"Karena awal tahun banyak yang bakar-bakar, ada yang bakar ayam juga," ujarnya.
Anton memperkirakan harga ayam bisa kembali ke harga semula setelah beberapa minggu.
Sementara itu harga telur di Pasar Raya Padang, ukuran jumbo kini Rp56 Ribu per papan atau per 30 butir, sebelumnya hanya Rp48 Ribu
Begitu juga, telur ayam ukuran sedang melonjak naik dari hari Rp45 Ribu kini menjadi Rp53 Ribu per papan.
Baca juga: Kurangi Dampak Inflasi, Ratusan UMKM di Solok Terima Bantuan Peralatan Masak dan Buat Kue
Lalu harga telur ukuran kecil Rp52 Ribu, sebelumnya hanya Rp42 Ribu.
Tak hanya telur ayam, telur itik juga naik menjadi Rp80 Ribu sementara sebelumnya kisaran Rp65 Ribu sampai Rp70 Ribu per papan. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)
Gubernur Sumbar Buka Agri Youth Talks 2025, Dorong Generasi Muda Jadi Agripreneur |
![]() |
---|
Bupati Pasaman Barat Hadiri Konsultasi Publik Proyek KPBU Pelabuhan Teluk Tapang |
![]() |
---|
BP3MI Sumbar Ingatkan Warga, Tiga Negara Ini Dilarang Jadi Tujuan PMI |
![]() |
---|
Peringatan Dini Cuaca Sumbar Besok, Waspada Lima Puluh Kota Diguyur Hujan Lebat pada Malam Hari |
![]() |
---|
Kota Bukittinggi Raih Peringkat Pertama Capaian PAD terbaik di Sumbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.