Tambang Meledak di Sawahlunto
Polda Sumbar Sebut Ahli Waris Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Sudah Dapat Ansuransi
Diketahui saat ini, Polda Sumbar masih terkendala pengungkap penyebab ledakan tambang yang terjadi di Kota Sawahlunto.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menyebut ahli waris korban tambang meledak di Kota Sawahlunto sudah mendapatkan ansuransi.
Diketahui saat ini, Polda Sumbar masih terkendala pengungkap penyebab ledakan tambang yang terjadi di Kota Sawahlunto.
Peristiwa ini membuat sebanyak 10 orang meninggal dunia, dan empat orang berhasil selamat dengan luka bakar.
"Untuk asuransi sudah tersalurkan semuanya, besaran jumlahnya berbeda-beda. Tergantung dengan jumlah tanggungannya atau anaknya. Kalau keluarganya besar, tentu lebih banyak," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Jumat (23/12/2022).
Dia mengatakan, perkembangan kasus laka tambang di Kota Sawahlunto, pihaknya sampai saat ini masih belum bisa masuk ke lokasi kejadian karena lokasi masih tertimbun.
Baca juga: Terkendala Lubang Masih Tertutup, Penyebab Tambang Meledak di Sawahlunto Belum Diketahui
Ia mengatakan, kendala yang dialami sampai saat ini adalah kondisi lubang tambang masuk mengalami rusak.
"Kendalanya lubang tambangnya masih rusak, saat ini diajukan anggaran ke Kementerian. Jadi menunggu anggaran itu turun, baru kita lanjutkan untuk memperbaiki lubang," katanya.
Kombes Pol Dwi Sulistyawan menjelaskan setelah adanya anggaran turun dari Kementerian ESDM barulah bisa masuk ke lokasi terjadinya letupan di dalam lubang tambang.
"Kemudian, seluruh kegiatan produksi sudah tidak diperbolehkan lagi sampai selama satu bulan, barulah bisa melaksanakan produksi PT NAL itu. Dari Inspektorat Tambang saat ini sedang mengajukan anggaran ke Kementerian ESDM, ternyata anggarannya banyak untuk bisa masuk ke dalam," ujarnya.
Pihaknya sampai saat ini masih menyelidiki sumber api yang menyebabkan letupan hingga jatuhnya korban jiwa, sehingga belum diketahui penyebab dari kejadian ini.
Baca juga: Periksa 11 Saksi, Polisi Duga Tambang Meledak di Sawahlunto Dipicu Percikan Api dari Jack Hammer
Kombes Pol Dwi Sulistyawan menjelaskan untuk tambang ilegal diberikan waktu untuk melegalkan, dan yang sudah legal ditertibkan terkait disinyalir melebihi atau melewati daerah yang sudah ditetapkan.
Sebeumnya diberitakan, insiden ledakan lubang tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, menyebabkan 10 pekerja meninggal dan dua orang luka-luka.
Kepala Personalia dan Keuangan PT. Nusa Alam Lestari, Estiawan Nugroho mengatakan, atas insiden tersebut, perusahaan berkewajiban memberikan santunan kepada keluarga korban.
Ia menjelaskan, masing-masing keluarga korban akan menerima uang santunan sebesar Rp 142 juta lebih.
"Ketentuan ini berdasarkan regulasi yang sudah diatur ketika terjadi kecelakaan kerja oleh BPJS," katanya kepada Tribunpadang.com di RSUD Sawahlunto, Jumat (9/12/2022).
Dari keseluruhan uang santunan tersebut, Estiawan merinci, Rp. 120.601.872 merupakan uang jaminan keselamatan kerja, Rp. 12 juta merupakan santunan berkala dan Rp. 10 juta untuk biaya pemakaman.
Baca juga: Tim SAR Sempat Kekurangan Oksigen saat Evakuasi Korban Terakhir Ledakan Tambang di Sawahlunto
"Semua santunan tersebut diberikan dalam keadaan pekerja meninggal dunia di lokasi kerja," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa perusahaan juga akan memberikan biaya pendidikan bagi dua orang anak korban hingga jenjang perguruan tinggi, dengan total Rp 170 juta.
Adapun untuk korban yang selamat, kata dia, perusahaan akan menanggung biaya perawatan hingga pulih.
Perhitungan uang santunan tersebut, kata Estiawan, akan diberitahu kepada keluarga korban secepatnya.
"Nanti keluarga korban akan didampingi oleh pihak BPJS, semua akan dikomunikasikan dengan baik," pungkasnya.
Baca juga: Identitas Korban Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat, 10 Meninggal dan 4 Selamat
Identitas 14 korban kecelakaan kerja akibat ledakan tambang batu bara di Pertambangan PT NAL Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (9/12/2022).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Abdul Malik, mengatakan semua korban sudah ditemukan.
"Semua korban sudah ditemukan dengan rincian 10 orang meninggal dunia, dan empat orang berhasil selamat," kata Abdul Malik.
Ia mengatakan, kejadian ini terjadi pukul 08.30 WIB, dan proses pencarian berlangsung sampai pukul 18.00 WIB.
"Prakiraan awal, ledakan disebabkan oleh tingginya kadar gas Metana/Hidrokarbon (CH4)," kata Abdul Malik.
Baca juga: Polisi Selidiki Laka Tambang di Sawahlunto Sumatera Barat, Kapolda: Jangan Sampai Ada Penyimpangan
Ia menjelaskan, korban meninggal dunia bernama Budiaman (40), Kaspion (50), Nori Indra (35), Asmidi (43), Guntur (37), Samidi, Robu Zaldi, Eri Mario, M Aljina (52), dan Budiman (43).
"Korban selamat bernama Aris Munandar (19), Baasyir (50), Prono (50), dan Turisman (43)," kata Abdul Malik.
Korban Meninggal Dunia Insiden Tambang Batu Bara Meledak
1. Nama : Budiaman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Alamat : Lumindai
2. Nama : Kaspion
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : Batu Pipik
3 . Nama : Nori indra
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 tahun
Alamat : Bukit Bual
4. Nama : Asmidi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : Sijantang
5. Nama : Guntur
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 37 tahun
Alamat : Sijantang
6.Nama : Samidi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur :
Alamat : Sijantang
7. Nama : Robi zaldi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : -
Alamat :Sijantang
Alamat : Bukit Bual
8. Nama : Eri mario
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : -
Alamat : Sijantang
9.. Nama : M.Aljina
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 tahun
Alamat : Bukit Bual
10. Nama : Budiman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : Bukit Bual
Identitas Korban Selamat :
11. Nama : Aris Munandar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 19 tahun
Alamat : Bukit Bual
12. Nama : Baasyir
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : -
13. Nama : Prono
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Alamat : -
14. Nama : Turisman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 43 tahun
Alamat : -
Baca juga: Tambang Batu Bara di Sawahlunto Sumatera Barat Meledak, Simak Penyebab dan Jumlah Korban
Sebelumnya diberitakan, tim gabungan pencarian berhasil menemukan seluruh korban kejadian ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Jumat (9/12/2022).
Korban berjumlah sebanyak 14 orang yang dilaporkan tertimbun akibat ledakan tambang batu bara di Pertambangan PT NAL Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Octavianto, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Padang, mengatakan bahwa saat ini semua korban sudah berhasil ditemukan berkat kerja sama yang dilakukan oleh unsur gabungan.
"Sebanyak 10 orang herhasil ditemukan dengan kondisi meninggal dunia, dimana korban terakhir ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB," kata Octavianto.
Kata dia, korban terakhir langsung dibawa ke rumah sakit yang ada di Kota Sawahlunto untuk keperluan visum.
Baca juga: Korban Terakhir Tambang Meledak di Sawahlunto Ditemukan, Tim SAR Tutup Operasi
"Selain itu, empat orang korban selamat juga sudah mendapat perawatan di rumah sakit," kata Octavianto.
Kata dia, sekitar pukul 19.30 WIB telah diusulkan operasi pencarian dan pertolongan ditutup pada saat briefing dengan unsur terkait.
"Semua unsur SAR yang terlibat dalam pencarian ini kembali ke satuannya masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan, korban ditemukan dengan menggunakan perlatan SCBA, blower, dan dievakuasi secara manual.
Sebelumnya diinformasikan, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ledakan tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).
Baca juga: Satu dari Dua Korban Selamat Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat Bisa Pulang ke Rumah
Sebelumnya, tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) itu, dikabarkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota Robi Saputra menjelaskan, pihaknya mengevakuasi korban terakhir dengan kondisi meninggal dunia.
"Sekira pukul 17.30 WIB, korban terakhir berhasil kami evakuasi dari dalam lubang tambang dengan kondisi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunPadang.com.
Ia menjelaskan, korban tersebut ditemukan di kedalaman mencapai 281 meter dari mulut tambang.
Lanjutnya, tim gabungan yang melakukan evakuasi kedalam lubang tambang sebanyak 20 orang yang terdiri 8 petugas Basarnas dan 12 orang dari pihak PT NAL.
Baca juga: Dievakuasi dari Kedalaman 281 Meter, Korban Terakhir Tambang Meledak di Sawahlunto Ditemukan
"Dalam proses evakuasi kami mengalami kendala,yaitu minimnya oksigen yang ada di dalam tambang," tutur Robi.
Dikatakannya, hal tersebut membuat beberapa tim gabungan harus mendapatkan pertolongan oksigen saat keluar.
"Korban terakhir saat ini sudah di evakuasi menuju RSUD Sawahlunto, sekira pukul 18.00 WIB tim SAR gabungan di bubarkan," imbuhnya.
Kata Robi, total korban akibat ledakan tambang tersebut sebanyak 14 orang, di antaranya, 10 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)