Kabupaten Pasaman Barat
Penurunan Stunting Pasbar Lebih Baik, Pemda dan Tanoto Foundation Inisiasi Program Stunting 2.0
Laju penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) periode 2007–2023 tercatat lebih baik dibandingkan capaian nasional
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM - Laju penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) periode 2007–2023 tercatat lebih baik dibandingkan capaian nasional maupun Provinsi Sumatera Barat.
Pasbar mencatat penurunan 3,6 persen per tahun, sementara nasional 3,3 persen dan Sumbar 2,6 persen.
Meski begitu, prevalensi stunting di Pasbar tahun 2024 masih lebih tinggi, yakni 26,60 persen, dibandingkan capaian provinsi 24,9 persen dan nasional 19,8 persen.
Dengan tren penurunan yang semakin baik, Pemerintah Daerah (Pemda) Pasbar bersama Tanoto Foundation menggelar pertemuan inisiasi Program Stunting 2.0 pada Selasa (9/9/2025).
Pertemuan dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Pasbar, Doddy San Ismail, dan dihadiri jajaran OPD, perwakilan Tanoto Foundation, Yayasan Cipta, serta Myriad Research.
Baca juga: Gencarkan Gerakan Pencagahan Stunting, Wako Pariaman Pasang Target Di Bawah 10 Persen
Sekda Doddy San Ismail mengapresiasi dukungan Tanoto Foundation yang telah bersinergi dengan Pemda Pasbar sejak 2021 dan akan berlanjut hingga 2028.
Menurutnya, efisiensi fiskal nasional berdampak pada daerah, termasuk Pasbar yang mengalami keterbatasan anggaran.
"Kolaborasi dalam penurunan stunting hingga 26,60 persen bukanlah hal mudah. Semoga kerja sama ini dapat menurunkan angka stunting lebih signifikan. Tahun 2025 ini, kita juga telah bekerja sama dengan delapan perusahaan dengan nilai Rp304 juta, dan masih ada perusahaan lain yang akan bergabung," ujarnya.
Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, menambahkan kerja sama dengan Tanoto Foundation mencakup penyusunan SKPP, pendampingan teknis, pelaksanaan delapan aksi konvergensi, serta pelatihan tokoh kunci.
Tahun 2025, kerja sama diperkuat dengan penandatanganan MoU baru yang menitikberatkan pada perubahan perilaku (pilar 2) dan pelaksanaan delapan aksi konvergensi (pilar 3).
Baca juga: Pemkab Solok Gencarkan Program MBG, Sasar Peserta Didik hingga Ibu Hamil Guna Tekan Stunting
“Upaya selama ini difokuskan di tingkat kabupaten. Ke depan akan diperluas hingga nagari agar lebih tepat sasaran. Berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting di Pasbar tahun 2025 tercatat 13,33 persen, setara dengan 4.574 balita yang sudah terdata by name by address,” paparnya.
Sementara itu, Felly Ardan, Project Management Unit Coordinator Tanoto Foundation Sumatera Utara, menjelaskan bahwa program pendampingan difokuskan untuk mempercepat capaian pilar II dan III secara mandiri dan optimal di tujuh kabupaten, termasuk Pasbar.
"Pendampingan stunting 2025–2028 merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Fokusnya adalah hilirisasi agar keluarga benar-benar menerima dan mengakses layanan. Program Stunting 2.0 berorientasi pada peningkatan kapasitas tokoh masyarakat dan pemerintah daerah," jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan pemaparan materi dari Tanoto Foundation, Yayasan Cipta, dan Myriad Research, serta dilanjutkan dengan diskusi bersama OPD terkait.
2.013 Siswa di Pasaman Barat Nikmati Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Bupati Yulianto Hadiri Peluncuran Perdana Program MBG di Pasaman Barat |
![]() |
---|
Polres Pasbar Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW & Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musala |
![]() |
---|
Pimpin Langsung Penilaian KKPR PTPN IV, Wabub Minta Berkontribusi Terhadap Pasaman Barat |
![]() |
---|
Setahun Dilantik Beli Mobil Dinas Baru, DPRD Pasaman Barat Rogoh Rp2 M di Tengah Efisiensi Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.