Tambang Meledak di Sawahlunto
Satu dari Dua Korban Selamat Tambang Meledak di Sawahlunto Sumatera Barat Bisa Pulang ke Rumah
Dari dua korban selamat, satu orang sudah pulang karena kondisinya tidak terlalu parah. Setelah kondisi psikologinya pulih
Penulis: Nandito Putra | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO- Kasat Reskrim Polres Sawahlunto Iptu Ferlyanto P. Marasin mengatakan kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tekait insiden meledaknya lubang tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Pertambangan batu bara bawah tanah tersebut diketahui meledak sekira pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
"Dugaan sementara penyebab ledakan adalah konsentrasi gas metana yang terlalu banyak di dalam lubang tambang," katanya, Jumat (9/12/2022).
Namun demikian, kepolisian belum bisa memastikan penyebab kemunculan percikan api, sehingga berujung terjadinya ledakan.
Ferlyanto mengatakan, kepolisian akan memanggil saksi dari pekerja yang selamat dan kepala teknisi tambang.
Baca juga: Dievakuasi dari Kedalaman 281 Meter, Korban Terakhir Tambang Meledak di Sawahlunto Ditemukan
"Dan tentunya kita masih menunggu keterangan saksi dari pekerja yang selamat sampai kondisi psikoligisnya pulih," katanya.
Informasi terbaru, 12 korban sudah berada di RSUD Sawahlunto.
Rinciannya, 10 orang meninggal dunia, dan dua orang selamat mengalami luka bakar.
"Dari dua korban selamat, satu orang sudah pulang karena kondisinya tidak terlalu parah. Setelah kondisi psikologinya pulih, kami akan memanggil para saksi," kata dia.
Ia menambahkan, terkait adanya unsur kelalaian, nantinya pihak kepolisian juga akan meminta keterangan dari pihal perusahaan dan Dinas ESDM Sumbar.
Baca juga: Update Korban Tambang Meledak di Sawahlunto: 10 Orang Meninggal, 2 Luka-luka
"Nanti akan kita tanyakan ke pihak perusahaan dan ESDM. Nanti akan kita juga minta keterangan dari inspektur tambang, karena dari segi teknis mereka punya wewenang dan kapasitas," kata dia.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban ledakan tambang batubara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar).
Sebelumnya, tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) itu, dikabarkan meledak sekitar pukul 08.30 WIB, Jumat (9/12/2022).
Komandan Pos (Danpos) SAR 50 Kota Robi Saputra menjelaskan, pihaknya mengevakuasi korban terakhir dengan kondisi meninggal dunia.
"Sekira pukul 17.30 WIB, korban terakhir berhasil kami evakuasi dari dalam lubang tambang dengan kondisi meninggal dunia," ungkapnya kepada TribunPadang.com.