Kota Solok

Kucing Emas Ditemukan di Solok Banyak Luka dan Berparasit, Tim Kalaweit: Riskan Diselamatkan

Diketahui, setelah melakukan pemeriksaan awal, terdapat sejumlah luka di bagian leher dan kaki hewan tersebut.

Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Nandito Putra
Kucing Emas yang ditemukan warga di Kelurahan Laiang, Kota Solok akan mendapatkan perawatan oleh NGO Kalaweit. Saat ditemukan,hewan tersebut diduga mengalami malanutrisi, Selasa (20/12/2022). 

"Tapi kita tunggu dulu tim dari kesehatan hewan Kalaweit untuk memastikan kondisinya," katanya.

Ia mengatakan, setelah ini kucing emas tersebut akan dirawat oleh Kalaweit.

"Kami akan terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan hewan ini," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan kemunculan kucing emas di Laiang ini adalah yang pertama kali terjadi.

"Sejauh ini, baru kali ini ada kemunculan kucing emas ke dekat pemukiman warga di Kota Solok," katanya.

Baca juga: Kucing Emas Nyasar Ditemukan Warga Kota Solok, Damkar Lakukan Evakuasi

Ia menduga, munculnya hewan langka dilindungi itu karena ingin meminta pertolongan.

Sebab saat ditemukan, hewan tersebut tidak agresif sama sekali.

"Badannya sangat kurus, dan lemah. Mudah-mudahan bisa diselamatkan oleh tim dari Kalaweit," ujarnya.

Ia melanjutkan, habitat kucing emas tersebar di hampir di seluruh kawasan hutan Sumatera, namun keberadaannya jarang diketahui.(TribunPadang.com/Nandito Putra)

"Untuk berapa populasinya di hutan dekat Solok ini kita tidak tahu, tetapi hewan ini termasuk yang dilindungi dan terancam punah," katanya.

Baca juga: Populer Sumbar: Evakuasi Kucing Emas, Kanit Turjawali Satlantas Polres Pariaman Korban Lakalantas

Pada tahun 2008, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengklasifikasikan kucing emas sebagai hampir terancam punah.

Dikutip dari laman resmi IUCN, spesies mendekati kualifikasi sebagai rentan karena tekanan perburuan dan hilangnya habitat.

Alasan utama kehilangan habitat itu karena hutan Asia Tenggara sedang menjalani tingkat daerah deforestasi tercepat di dunia, termasuk hutan di Sumatera.(TribunPadang.com/Nandito Putra)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved