Tambang Meledak di Sawahlunto

Kadis ESDM Sumbar soal Meledaknya Tambang Batu Bara di Sawahlunto: Izin dan Kewenangan Ada di Pusat

Kepala Dinas ESDM Sumbar Herry Martinus mengatakan kewenangan pengawasan dan perizinan tambang batu bara berada di kementerian.

Penulis: Nandito Putra | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Hafiz Ibnu Marsal
Proses evakuasi korban kecelakaan tambang batu bara PT NAL, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022). Dinas ESDM Sumbar menyatakan, kewenangan pengawasan dan perizinan tambang batu bara berada di kementerian. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, sejak 2009 hingga 2022, sudah terjadi empat kali insiden ledakan lubang tambang batu bara di Sawahlunto.

Baca juga: Update Korban Selamat dari Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto, Satu Orang Masih Dirawat

Bila ditotal, jumlah korban meninggal akibat meledaknya lubang tambang batu telah merenggut 49 nyawa.

Seperti dikutip dari website esdm.go.id, pernah terjadi ledakan lubang tambang batu bara pada 16 Juni 2009 silam di pertambangan milik PT. Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Bual, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Peristiwa itu menyebabkan 32 pekerja meninggal dunia dan 13 orang luka-luka.

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kecelakaan yang terjadi diduga akibat ledakan gas metana (CH4), efek ledakan mengakibatkan adanya lemparan material hingga sejauh 150 meter dari mulut tambang, dan terlemparnya 14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari mulut tambang," tulis laporan investigasi Departemen ESDM.

Baca juga: Tambang batu bara Meledak di Sawahlunto, Pemko bakal Evaluasi SOP Aktivitas Pertambangan

Ledakan tambang batu bara juga terjadi pada 24 Januari 2014 silam di  Insiden ini menyebabkan empat pekerja tewas.

Ledakan itu terjadi Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Proses evakuasi korban memakan waktu lima hari.

Dua tahun setelahnya, 28 Juni 2016, ledakan lubang tambang batu bara juga kembali terjadi. Kali ini menewaskan tiga orang pekerja.

Lubang tambang tersebut berada di dalam konsesi PT NAL, tidak jauh dari titik ledakan yang terjadi kemarin, Jumat (9/12/2022).

Kemudian, juga di lahan konsesi milik PT NAL, ledakan lubang tambang kembali merenggut nyawa. 10 dari 14 pekerja dilaporkan tewas.

Baca juga: Tim SAR Sempat Kekurangan Oksigen saat Evakuasi Korban Terakhir Ledakan Tambang di Sawahlunto

Dari keseluruhan ledakan lubang tambang batu bara di atas, tingginya kandungan gas metana merupakan faktor utama terjadinya ledakan.

Masih menurut laman esdm.go.id, konsentrasi gas metana pada tambang batu bara bawah tanah pada kisaran 5 - 15 persen dapat menimbulkan ledakan. (TribunPadang.com/Nandito Putra)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved