Harga Beras di Sumbar Tertinggi ke-2, Bulog: Data BPS itu Beras Khusus, Selera Orang Sumbar Sokan

Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar Tommy Despalingga mengatakan, referensi BPS yang menyebutkan tingginya harga beras di Sumbar ialah beras khusus atau ...

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar Tommy Despalingga. Ia mengatakan, referensi BPS yang menyebutkan tingginya harga beras di Sumbar ialah beras khusus atau perah. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pimpinan Wilayah Bulog Sumbar, Tommy Despalingga mengatakan, referensi BPS yang menyebutkan tingginya harga beras di Sumbar ialah beras khusus atau perah.

Ia mengatakan, sebenarnya stok beras yang ada di Sumbar sudah mencukupi dan di pasar-pasar yang ada di Sumbar tidak kekurangan stok.

Namun, menurutnya, persoalan beras di Sumbar berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

Kata dia, pola konsumtif atau selera orang Sumbar terhadap beras sangat berbeda dengan daerah lain.

Secara umum, orang Sumbar, kata dia, lebih memilih beras khusus atau beras perah ketimbang beras pulen.

Baca juga: Mengenal Beras Solok yang Terkenal, Ciri Khas dan Keunggulannya

Dikatakannya, persoalan beras juga berkenaan dengan selera masyarakat.

"Masalah sebenarnya juga masalah selera, orang Sumbar lebih suka beras Sokan, atau Anak Daro yang merupakan beras khusus atau beras perah," ujar Tommy menjawab TribunPadang.com, Senin (5/12/2022).

Sementara, lanjut dia, kondisi Sumbar akhir-akhir ini sering dilanda cuaca buruk, mengakibatkan petani susah menjemur padi, susah menggiling, dan ada juga yang telat panen atau gagal panen.

"Beras perah yang nanam hanya di Sumbar, ketika petani lambat giling atau lambat panen menyebabkan pasokan terlambat," tambah dia.

Jadi, menurutnya, selain persoalan selera, faktor cuaca juga menyebabkan pasokan beras khusus agak kurang ke pasar.

Baca juga: Harga Beras di Solok Naik, Sokan Kini Injak Harga Rp170 Ribu Per Karung 10 Kg

Adapun kebutuhan masyarakat Sumbar terhadap beras khusus itu tetap.

"Secara umum, beras di pasar banyak, banyak pilihan, beras dari Bulog dan daerah lain, tapi itu beras pulen. Sementara di Sumbar preferensinya sama dengan Kalteng, yaitu beras perah," imbuhnya.

Ia mengatakan, jenis beras khusus harganya memang lebih tinggi dari beras lain.

"Beras Sokan misalnya, di penggilingan saja sudah Rp13.000, dan Anak Daro sudah Rp15.000 perkilogram," kata dia.

Terakhir kata dia, stok beras di gudang Bulog Sumbar sudah mencukupi bahkan hingga tiga bulan ke depan.

Baca juga: Naik Dibanding Tahun Lalu, Potensi Beras Sumbar 2022 Sebesar 800 Ribu Ton

Sebelumnya, Mendagri dalam keterangannya mengatakan bahwa Sumbar mencatatkan angka inflasi tertinggi ketiga di Indonesia pada November 2022.

Adapun faktor melonjaknya inflasi ialah harga BBM serta pangan beras.

Dalam catatan Mendagri, sesuai data BPS, harga beras di Sumbar merupakan yang tertinggi kedua setelah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Di Kalteng harga pokok pangan beras Rp15.900, sementara di Sumbar Rp15.050. (TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved