Makanan Khas Sumatera Barat
Mengenal Makanan Khas Sumatera Barat Arai Pinang, Gurih, Renyah dan Beraroma Minyak Kelapa
Berbagai macam makanan khas Sumatera Barat tidak hanya berasal dari kota Padang, seperti Arai Pinang.
Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Langkah selanjutnya, tepung yang sudah disangrai secara sempurna, diaduk dengan air campuran kapur sirih dan garam.
Bahan-bahan tersebut juga bisa ditambah dengan daun pandan secukupnya, tergantung selera.
Proses mengaduk adonan biasanya dikerjakan di wadah lain, seperti ember atau baskom dengan centong (sendok yang terbuat dari kayu).
Tepung dan air tersebut diaduk sampai adonan menjadi lebih legit, lalu aduk telur bersama adonan, hingga merata.
Kata Arizal, fungsi telur ialah untuk membuat ladu menjadi renyah dan gurih.
Kemudian, adonan ladu siap untuk dicetak.
Untuk mencetak adonan ladu ada pilihan-pilihannya, bisa dicetak dengan ekor piring, atau juga alat cetak khusus.
Bentuk cetakan ladu biasanya menyerupai pola daun pinang, yaitu bergaris.
Setelah dicetak, ladu siap untuk di goreng.
Panaskan minyak goreng di dalam kuali secukupnya, yang penting jangan terlalu sedikit agar hasil ladu menjadi maksimal, renyah dan gurih tentunya.
Jika semua proses dilakukan dengan tepat dan benar, adonan ladu akan mengapung diatas minyak goreng yang dipanaskan, hingga berwarna cream atau kecoklatan.
Terakhir, jangan lupa angkat dan tiriskan ladu agar mengurangi minyak gorengnya.
Ladu atau arai pinang yang lezat dan renyah siap dihidangkan di wadah yang ada di rumah masing-masing, bisa di piring atau toples, sesuai pilihan. (TribunPadang.com Wahyu Bahar/Rizka Desri Yusfita)